Menkeu AS Janet Yellen Sebut Bank-Bank AS Bakal Terus Perketat Pinjaman

Bisnis.com,16 Apr 2023, 14:50 WIB
Penulis: Asahi Asry Larasati
Menteri Keuangan AS Janet Yellen/Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengungkapkan bank-bank cenderung lebih berhati-hati dan mungkin akan memperketat pinjaman lebih lanjut.

Yellen menjelaskan kebijakan-kebijakan untuk membendung ancaman sistemik yang disebabkan oleh kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank bulan lalu telah menyebabkan arus keluar deposito menjadi stabil, dan keadaan menjadi tenang.

"Bank-bank cenderung menjadi lebih berhati-hati dalam kondisi saat ini. Kita telah melihat beberapa pengetatan standar pinjaman dalam sistem perbankan sebelum episode tersebut, dan mungkin akan ada lebih banyak lagi yang akan datang." jelasnya sebagaimana dilansir dari Reuters pada Minggu (16/4/2023).

Dia menjelaskan hal tersebut akan mengarah pada pembatasan kredit dalam perekonomian yang dapat menjadi pengganti kenaikan suku bunga lebih lanjut yang perlu dilakukan oleh the Fed.

Meski demikian, Yellen belum melihat melihat sesuatu yang cukup dramatis atau signifikan di area ini untuk mengubah pandangan ekonominya.

"Saya pikir prospeknya tetap untuk pertumbuhan moderat dan (a) berlanjutnya pasar tenaga kerja yang kuat dengan inflasi yang turun," lanjutnya. 

Yellen bukan satu-satunya pejabat keuangan yang memperkirakan adanya perlambatan penyaluran kredit perbankan sebagai akibat dari pergolakan sektor keuangan.

Beberapa pejabat the Fed mengungkapkan bank sentral AS harus mengambil langkah yang lebih hati-hati karena mereka memperkirakan bank-bank akan membatasi pinjaman dalam beberapa bulan ke depan.

Data neraca mingguan bank yang diterbitkan oleh the Fed belum menunjukkan penurunan material dalam pinjaman bank, namun menunjukkan arus keluar deposito telah stabil dalam dua minggu terakhir setelah banjir penarikan awal sekitar waktu kegagalan SVB dan Signature pada pertengahan Maret.

Yellen juga menyoroti ada pro kontra mengenai keamanan deposito dan kontrak dengan keputusan mengembangkan mata uang digital. 

"Ini adalah salah satu yang perlu dianalisis secara serius, tetapi ini bisa menjadi sesuatu yang ada di masa depan Amerika," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini