Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18 April 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen. Kebijakan ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan diharapkan dapat menopang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang pertemuan The Fed pada 2–3 Mei 2023.
Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan langkah BI untuk mempertahankan suku bunga dapat menjaga pergerakan IHSG. Namun pelaku pasar telah mengantisipasi dan melakukan penyesuaian sehingga dampaknya tidak signifikan.
“Tampaknya pelaku pasar masih menantikan arah kebijakan suku bunga The Fed yang nanti rilis di awal Mei. Meski demikian, pasar terlihat mulai optimistis dan berharap bahwa pejabat Fed akan lebih dovish. Ini tentu memberikan sentimen baik bagi bursa saham dalam negeri nantinya,” kata Ike, Selasa (18/4/2023).