Credit Suisse Dinilai Tidak Belajar Apa-apa dari Krisis Finansial 2008

Bisnis.com,20 Apr 2023, 22:29 WIB
Penulis: Farid Firdaus
Gedung kantor Credit Suisse Group AG pada malam hari di Bern, Swiss./Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA – Credit Suisse dituduh tidak belajar apa-apa dari krisis keuangan 2008 pada hari pertama persidangan di Pengadilan London atas gugatan terkait transaksi sekuritas hipotek perumahan.

Persidangan ini digelar pada Kamis (20/4/2023) waktu setempat. Pihak yang menggugat adalah Loreley Financing, yakni sebuah special purpose vehicle yang didirikan oleh bank asal Jerman IKB.

Mengutip Reuters, Kamis (20/4/2023), Loreley Financing menggugat Credit Suisse atas transaksi pembelian surat utang senilai US$100 juta pada 2007, sebagai bagian dari transaksi kewajiban hutang yang dijaminkan.

Loreley Financing mengatakan dalam pengajuan pengadilan bahwa mereka membeli surat utang itu karena "representasi palsu dan tidak jujur" dari Credit Suisse tentang nilainya.

Loreley Financing juga berargumen dugaan representasi palsu adalah bagian dari penipuan sistemik oleh Credit Suisse dalam kaitannya dengan sekuritisasi sekuritas berbasis hipotek perumahan (residential mortgage-backed securities/RMBS).

Menanggapi tuduhan tersebut, Credit Suisse membantah dugaan penipuan sehubungan dengan bisnis RMBS-nya, dengan mengatakan dalam argumen tertulis bahwa kasus Loreley "sama sekali tidak masuk akal".

Gugatan Loreley diajukan pada 2018, atau jauh sebelum pengambilalihan Credit Suisse oleh saingannya UBS pada bulan lalu.

Namun kasus tersebut menggarisbawahi masalah yang dihadapi UBS dalam menangani Credit Suisse, yang telah mengalami kegagalan manajemen risiko profil tinggi dan serangkaian kerugian dalam beberapa tahun terakhir.

Membuka persidangan pada Kamis, pengacara Loreley, Tim Lord, berulang kali merujuk pada penyelesaian Credit Suisse senilai US$5,28 miliar dengan Departemen Kehakiman AS (DOJ), yang disepakati pada tahun 2016 untuk menyelesaikan klaim yang menyesatkan investor RMBS.

Lord mengatakan pembelaan Credit Suisse terhadap gugatan tersebut menunjukkan bahwa bank menganggap perilakunya, sebagaimana ditetapkan dalam pernyataan fakta yang disetujui oleh DOJ, sebagai praktik perbankan yang dapat diterima.

Namun, Credit Suisse berpendapat dalam dokumen pengajuan pengadilan bahwa penyelesaian dengan DOJ "tidak mengacu pada ketidakjujuran, penipuan, mengetahui kesalahan representasi atau hal semacam itu".

Pengacara Credit Suisse, Patrick Goodall menambahkan bahwa, jika Loreley benar, maka bukan hanya Credit Suisse yang menjalankan bisnis yang sepenuhnya tidak jujur, sebab banyak tuduhan yang dibuat terhadap Credit Suisse adalah masalah yang ditiru di seluruh industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini