Konten Premium

Berebut Kekuasaan di Sudan

Bisnis.com,21 Apr 2023, 05:07 WIB
Penulis: Erta Darwati
Asap mengepul dari pesawat yang terbakar di dalam Bandara Khartoum selama bentrokan antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum, Sudan 17 April 2023. REUTERS/Stringer

Bisnis.com, JAKARTA - Konflik bersenjata terjadi di Sudan antara militer Sudan Armed Forces (SAF) dan Rapid Support Force (RSF)  telah memasuki hari ke-6, sejak Sabtu (15/4/2023). Melansir dari keterangan Kementerian Luar Negeri, pertempuran yang terjadi di Sudan ditujukan dengan sasaran untuk memperebutkan objek vital, antara lain terjadi di Istana Presiden, Markas Komando Militer dan Bandara Internasional Khartoum.

Situasi meningkat setelah terjadi ketidaksepakatan antara Panglima Militer Abdel Fattah Al-Burhan yang juga Kepala Dewan Kedaulatan yang berkuasa dengan Kepala RSF paramiliter Mohamed Hamdan Dagalo yang dikenal sebagai Hemedti yakni wakil Al-Burhan di Dewan.

Juru Bicara Angkatan Bersenjata Sudan mengatakan bahwa tentara Sudan menganggap situasi saat ini di negara itu sebagai upaya kudeta oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pada Selasa (18/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini