Dinkes Jabar Siapkan 267 Posko Kesehatan di Jalur Mudik

Bisnis.com,21 Apr 2023, 00:07 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Tenaga kesehatan menyuntikkan cairan vaksin dosis ketiga kepada warga lansia saat vaksinasi booster Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Rabu (12/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Bisnis.com, BANDUNG--Untuk mengantisipasi lonjakan kasus saat mudik, Dinas Kesehatan Jawa Barat berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten/Kota untuk membentuk Posko Kesehatan Mudik.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Rochady mengatakan posko tersebut akan terus melaporkan kasus atau kejadian saat mudik yang berkenaan dengan kesehatan pemudik melalui aplikasi dari Kemenkes.
"Dan ada beberapa posko vaksinasi Covid-19 pada tempat yang telah ditentukan dalam rangka mempermudah akses masyarakat mendapatkan vaksinasi booster,” katanya di Bandung, Kamis (20/4/2023).
Dinas Kesehatan Jawa Barat menyediakan berbagai layanan kesehatan bagi pemudik di posko kesehatan (poskes) di 267 titik di Jawa Barat berupa Pelayanan Kesehatan Dasar, Pelayanan Vaksinasi di Puskesmas terdekat, Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Pelayanan Kegawatdaruratan.
“Pada Setiap posko telah disiapkan set pemeriksaan umum seperti thermogun untuk mengecek suhu pengendara, tensimeter untuk mengecek tekanan darah pemudik, stetoskop dan alat kesehatan lainnya," katanya.
" Selain itu, setiap posko kesehatan telah menyediakan set kegawatdaruratan seperti oksigen dan obat obatan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Vini Adiani Dewi.
Pelayanan kesehatan tradisional juga turut disediakan seperti layanan akupuntur, akupresur, ramuan/herbal dan edukasi kesehatan terkait pelayanan kesehatan tradisional. 
Tiap poskes disiapkan ambulans transport yang disiagakan sebanyak 877 unit dan ambulans gawat darurat sebanyak 403 unit serta ambulans sepeda motor sebanyak 131 unit dan 313 rumah sakit disiagakan untuk pelayanan kesehatan selama arus mudik dan libur idul fitri.
Sementara itu, tenaga kesehatan yang disiagakan di seluruh posko kesehatan terdiri dari dokter berjumlah 1161 orang, perawat sebanyak 3365 orang dan tenaga kesehatan lainnya sebanyak 589 orang.
“Tenaga kesehatan yang bertugas di posko kesehatan berasal dari puskesmas masing-masing kabupaten/kota, dilakukan dengan sistem 2 hingga 3 shift setiap harinya tergantung kabupaten/kota  dengan 1 shift terdiri dari tenaga dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya dan driver,” lanjutnya.
Menurut Vini, selain tenaga puskesmas yang bertugas, ada tenaga kesehatan dari PSC 119 (_Public Service Center_) yang akan siaga jika terjadi kegawatdaruratan dengan menerima panggilan kegawatdaruratan melalui layanan call center 119.
Pelaksanaan poskes ditentukan oleh masing-masing Kabupaten/Kota dan sudah dimulai sejak 15 April hingga 2 Mei 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini