Bisnis.com, JAKARTA - Menurut Laporan Risiko Global 2023 yang dibuat oleh Forum Ekonomi Dunia, dari hasil kerja sama dengan Marsh McLennan dan Zurich Insurance Group, terdapat 4 tema risiko yang menjadi perhatian tahun ini, yaitu makroekonomi, digitalisasi, iklim dan keberlanjutan, dan sumber daya manusia.
Memahami risiko saat ini maupun risiko yang baru muncul atau berkembang, dapat membantu bisnis untuk merencanakan strategi dan rencana tindakan terhadap risiko. Setiap bisnis dalam berbagai bidang industri memiliki profil risiko yang berbeda-beda, yang berarti memerlukan strategi manajemen risiko bisnis yang berbeda pula.
Salah satu cara pengendalian risiko adalah dengan menggunakan asuransi untuk mengalihkan atau transfer risiko. Asuransi bisnis dapat melindungi bisnis Anda dari risiko finansial apabila terjadi kerugian, kerusakan properti atau aset lainnya yang menyebabkan kegiatan bisnis terganggu. Untuk mengetahui cakupan asuransi yang tepat dan sesuai dengan profil risiko bisnis, Anda dapat berkonsultasi dengan penasihat risiko dari broker asuransi.
Broker asuransi berperan sebagai wakil klien dan membantu para pelaku bisnis untuk mendapatkan manfaat terbaik dalam hal biaya dan cakupan perlindungan asuransi sesuai profil risiko bisnis. Broker asuransi adalah badan yang melindungi kepentingan masyarakat luas, diawasi secara ketat oleh pemerintah secara langsung dalam memberikan jaminan serta perlindungan terhadap para pengguna asuransi di Indonesia.
4 Unsur Penting Mengelola Risiko Bisnis
Mengelola risiko bisnis harus dilakukan dengan sistematis, iteratif, dan kolaboratif, dengan memanfaatkan pengetahuan dan pandangan para pemangku kepentingan. Mengelola risiko bisnis terdiri dari 4 unsur utama yaitu:
1. Melakukan Identifikasi Risiko
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi risiko yang dihadapi oleh bisnis. Identifikasi risiko bertujuan untuk menentukan semua risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan bisnis. Risiko tersebut mencakup kejadian, penyebab, maupun dampak fisik, misalnya risiko produksi, pemasaran, finansial, kerusakan aset, dan risiko lainnya.
2. Analisis Risiko dengan Mengukur Dampaknya
Setelah melakukan identifikasi risiko, selanjutnya adalah melakukan analisis risiko untuk menentukan seberapa sering suatu peristiwa dan dampak risiko mungkin terjadi dan seberapa besar konsekuensi yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.
Dengan analisis risiko, Anda dapat memahami risiko yang penting untuk dikelola secara aktif dan menyediakan data untuk membantu menentukan prioritas penanganan risiko, serta dapat fokus pada risiko yang memiliki dampak paling besar dan sering dialami oleh industri atau bisnis yang serupa.
3. Menetukan Strategi Mitigasi Risiko
Setelah identifikasi dan mengukur dampak dari potensi risiko yang dihadapi, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi mitigasi risiko yang tepat.
Terdapat 4 langkah dalam mitigasi risiko, yaitu
Menerima Risiko (Acceptance)
Langkah menerima risiko umumnya diambil jika dampak yang ditimbulkan dari risiko tersebut tidak terlalu besar atau memiliki kemungkinan yang kecil untuk terjadi.
Menghindari Risiko (Avoidance)
Menghindari risiko berarti Anda melakukan segala cara agar risiko tidak menimpa perusahaan atau bisnis Anda. Langkah mitigasi ini biasanya akan membutuhkan investasi yang cukup besar, terutama apabila risiko memiliki dampak dan potensi yang besar untuk terjadi.
Mengurangi Risiko (Reduction)
Mengurangi risiko atau mengurangi dampak risiko berarti Anda mengambil langkah untuk meminimalisasi kerugian dari risiko yang mungkin terjadi.
Memindahkan Risiko (Transfer)
Selain menerima, menghindari dan mengurangi risiko, Anda juga dapat memindahkan risiko kepada pihak lain yang lebih mampu menghadapi dan mengelola risiko tersebut, salah satunya adalah memindahkan risiko kepada pihak asuransi.
Cakupan dan kebutuhan asuransi bisnis berbeda-beda sesuai dengan profil risiko industri. Agar mengetahui cakupan asuransi yang sesuai, Anda bisa menggunakan jasa broker asuransi untuk membantu mendapatkan manfaat asuransi yang relevan dengan risiko bisnis Anda.
Bermitra dengan broker asuransi yang tepat dapat membantu Anda mengetahui bahwa asuransi yang dimiliki akan benar-benar melindungi bisnis Anda jika terjadi klaim.
4. Lakukan Monitoring dengan Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko dapat membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Evaluasi risiko merupakan proses pembandingan antara level risiko yang ditemukan selama proses analisis dengan kriteria risiko yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi risiko menunjukkan peringkat risiko yang memerlukan penanganan (mitigasi) lebih lanjut dengan mengacu pada tingkat risiko yang dapat diterima.
Dengan evaluasi risiko, Anda akan menentukan risiko-risiko mana yang memerlukan perlakuan, dan bagaimana prioritas perlakuan atas risiko-risiko tersebut dengan mengacu pada “kriteria risiko”.
Bantuan Broker Asuransi
Selain membantu mendapatkan manfaat asuransi yang relevan dengan risiko bisnis Anda, bermitra dengan broker asuransi yang tepat, Anda juga akan mendapatkan ekstra layanan lainnya dalam pengelolaan risiko bisnis, diantaranya adalah:
- Proses identifikasi area pertanggungan lebih maksimal.
- Membantu mencari cakupan perlindungan asuransi dari lebih dari satu perusahaan asuransi, termasuk nilai premi terbaik.
- Membantu memberikan advokasi jika terjadi klaim asuransi
- Berperan sebagai penasihat maupun konsultan dalam manajemen risiko bisnis dan memberikan saran terbaik bagi bisnis Anda.
- Melakukan penelitian industri tentang potensi risiko bisnis yang dapat muncul dan dihadapi oleh bisnis Anda.
Memiliki strategi manajemen risiko yang baik melalui kemitraan dengan broker asuransi yang tepat dapat membantu Anda untuk mengelola risiko bisnis sesuai dengan profil risiko bisnis Anda.
Marsh Indonesia sebagai salah satu broker asuransi di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 39 tahun, telah menjadi pemimpin dalam industri pialang asuransi di Indonesia. Anda bisa memanfaatkan layanan broker asuransi Marsh Indonesia untuk membantu mengelola risiko dan membangun ketahanan bisnis Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel