Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin membukukan laba senilai Rp12,73 miliar sepanjang 2022. Laba perusahaan melesat 72,96 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode sebelumnya yang hanya mengantongi laba Rp7,36 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Kamis (27/4/2023), melesatnya laba Asuransi Jiwa Syariah Al Amin ditopang oleh pendapatan usaha yang naik hingga 62,28 persen secara tahunan.
Alhasil, pendapatan usaha yang dimiliki Asuransi Jiwa Syariah Al Amin menjadi Rp270,11 miliar pada 2022 dari periode sebelumnya bernilai Rp166,44 miliar.
Perusahaan juga mencatat laporan surplus defisit underwriting dana tabarru’, pendapatan asuransi milik Asuransi Jiwa Syariah Al Amin tumbuh 53,56 persen yoy. Nilainya naik dari Rp177,99 miliar menjadi Rp273,33 miliar.
Sementara itu, pos beban klaim perusahaan menjadi Rp396,2 miliar atau turun 13,83 persen yoy dari semula Rp459,79 miliar.
Asuransi Jiwa Syariah Al Amin juga mengalami pertumbuhan pada total aset sebesar 21,07 persen yoy menjadi Rp1,76 triliun, dari sebelumnya bernilai Rp1,45 triliun. Pertumbuhan aset perusahaan salah satunya ditopang oleh pos investasi pada surat berharga yang naik 90,16 persen yoy dari Rp346,18 miliar menjadi Rp658,29 miliar.
Sampai dengan 31 Desember 2022, rasio tingkat solvabilitas dana tabarru’ dan dana tanahud Asuransi Jiwa Syariah Al Amin berada di angka 176,79 persen. Sedangkan untuk solvabilitas dana perusahaan mencapai 840,21 persen. Level ini jauh di atas ketentuan OJK yang menetapkan RBC minimal 30 persen.
Adapun, perusahaan asuransi jiwa yang berkantor pusat di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan itu dimiliki oleh PT Angdy Putra Hidayah (68 persen) dan PT Amanah Fasara Indotama (32 persen).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel