Bisnis.com, JAKARTA - Kabar buruk terus berdatangan dari Amerika Serikat (AS), khususnya soal produk domestik bruto (PDB) yang anjlok hingga terancamnya gagal membayar utang dan perdebatan dalam pagu utang. Alarm bahaya dari Negeri Paman Sam?
Pada Kamis (27/3/2023) Departemen perdagangan AS melaporkan bahwa PDB pada kuartal I/2023 hanya tumbuh sebesar 1,1 persen (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan proyeksi analis sebesar 2 persen, dan lebih rendah dari kuartal IV/2022 yang sebesar 2,6 persen.
Berdasarkan laporan tersebut, diketahui bahwa terdapat penyusutan inventaris yakni menurun sebesar US$1,6 miliar atau setara dengan Rp23,5 triliun, dimana inventaris memangkas 2,26 poin persentase pertumbuhan PDB.