Laba Bersih Maybank Indonesia (BNII) Melesat Dua Kali Lipat

Bisnis.com,28 Apr 2023, 21:36 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Karyawan melayani nasabah disalah satu kantor cabang PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) di Jakarta, Rabu (2/3/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (BNII) membukukan laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp634,49 miliar, tumbuh 140 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari posisi sebelumnya Rp264,74 miliar.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya dalam memperkuat kinerja dan fundamental bank.

"Maybank Indonesia telah memulai kegiatan bisnisnya di tahun ini dengan mencatat hasil yang positif melalui pertumbuhan yang kuat di seluruh segmen bisnis pada sepanjang kuartal pertama tahun ini," jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (28/4/2023).

Adapun, mengacu pada laporan publikasi perseroan, kinerja positif sisi bottom line Maybank Indonesia didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 4 persen yoy menjadi Rp1,34 triliun dari posisi sebelumnya Rp1,29 triliun.

Selain itu, bank juga membukukan kenaikan pendapatan fee-based (fee based income) sebesar 20,7 persen menjadi Rp574 miliar dari Rp475 miliar tahun lalu didukung oleh pendapatan fee global market yang tumbuh 98,7 persen menjadi Rp101 miliar dari Rp51 miliar di tengah pasar yang kembali bergairah. 

"Di tengah tantangan ekonomi global, kami mencatat pertumbuhan pada pembiayaan segmen ritel, UKM dan korporasi seiring dengan daya beli masyarakat yang secara bertahap membaik dan kegiatan bisnis di Indonesia yang telah kembali normal," jelas Taswin.

Dari sisi intermediasi, bank mencatat telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah mencapai Rp95,36 triliun pada kuartal I/2023. Angka tersebut  tumbuh 7 persen secara tahunan dari Rp89,19 triliun pada periode sebelumnya. 

Lebih lanjut, kinerja positif kredit BNII didukung oleh pertumbuhan kredit CFS Ritel sebesar 14,6 persen menjadi Rp40,10 triliun dari Rp34,98 triliun. Dengan rincian pembiayaan otomotif anak perusahaan yang tumbuh 26,1 persen menjadi Rp20,54 triliun, bisnis kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA) tumbuh 20,6 persen dan kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 2,2 persen secara tahunan.

Sementara itu, sepanjang tiga bulan pertama kredit Global Banking yang tumbuh 11,4 persen menjadi Rp39,29 triliun dari Rp35,26 triliun tahun lalu.

Penghijauan pada portofolio kredit BNII tersebut juga diikuti oleh perbaikan kualitas aset yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross bank secara individual turun 59 basis poin (bps) menjadi 3,69 persen. Sedangkan NPL net juga tercatat turun 56 bps menjadi 2,47 persen.  

Dari sisi pendanaan, himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank turun 2,2 persen menjadi Rp103,61 triliun dari Rp105,98 triliun.

Manajemen Maybank Indonesia menjelaskan, penurunan tersebut sehubungan dengan strategi berkesimbungan yang diterapkan Bank untuk mengoptimalkan pendanaan berbiaya rendah melalui pemanfaatan layanan digital dalam menghimpun dana nasabah. 

Sementara itu, bank mencatat giro tumbuh 19 persen menjadi Rp32,83 triliun dari Rp27,57 triliun, sedangkan Tabungan turun 7 persen menjadi Rp21,21 triliun dan simpanan berjangka (time deposits) turun 11 persen menjadi Rp49,85 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini