Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) mencatatkan penurunan keluhan selama periode mudik Lebaran 2023. Layanan darurat 24 jam Garda Siaga mencatat permintaan yang datang dari pelanggan di bawah periode mudik tahun lalu maupun 2019.
“Turun sekitar 10 persen, hal ini mungkin karena masyarakat sudah lebih berhati-hati di jalan, sarana prasara juga lebih baik,” kata Head of Communications and Customer Service Management at Asuransi Astra Laurentius Iwan Pranoto kepada Bisnis, Jumat (28/4/2023).
Meskipun demikian, Iwan mengatakan bahwa permintaan layanan masih lebih banyak apabila dibandingkan dengan 2020 dan 2021. Pasalnya kala itu masih pandemi Covid-19 dan mudik dilarang oleh pemerintah.
Adapun selama periode mudik 2023 permintaan layanan darurat masih didominasi layanan gendong/derek, menyusul berikutnya tentang baterai dan ban.
“Kalau untuk klaim, belum terlihat ya, kemungkinan orang masih arus balik. Namun kalau bulan Maret, tingkat klaim agak sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dan polanya memang demikian, jika sebelum musim liburan atau Lebaran,” katanya.
Pihaknya mengatakan akan kembali memperbarui data klaim selama periode mudik pada 5 Mei mendatang. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan angka kecelakaan selama arus mudik Lebaran 2023 turun hingga 72 persen.
“Angka kecelakaan turun drastis terutama yang meninggal dan fatal sampai terhitung dari H-5 sampai hari H [Lebaran] turun 72 persen, mudah-mudahan waktu balik ini bisa kita kita tekan fatalitas,” kata Muhadjir di Istana Wakil Presiden, Rabu (26/4/2023).
Lebih lanjut, Muhadjir melihat arus mudik pada tahun ini berjalan tertib. Meskipun terjadi kemacetan di sejumlah titik, tetapi hal tersebut bukan menjadi persoalan utama.
Menurutnya, persoalan yang lebih mendesak adalah mengenai daya tampung tempat beristirahat pemudik (rest area) lantaran dinilai lambat untuk pergantian pengguna fasilitas tersebut.
“Masalahnya itu di pengelola, pengelola ada pertimbangan ekonomis, mereka perlu ada pengembangan dan kalau hanya melayani event lebaran sama tahun baru mungkin dianggap terlalu profitable dan tidak efisien secara bisnis jadi harus ada alternatif yang kita diskusikan sementara kalau ada yang mau nambah rest area tidak bisa karena sudah ada kontraknya kan kita akan coba cari jalan keluar sehingga tahun depan mudah-mudahan lebih nyaman,” ucapnya.
Di sisi lain, perusahaan asuransi yang bergerak di bidang sosial, PT Jasa Raharja (Persero) menyampaikan bahwa terjadi penurunan korban kecelakaan selama operasi ketupat, terhitung sejak 18—25 April 2023.
Berdasarkan laporan sementara terkait data pemberian Santunan Jasa Raharja selama operasi ketupat, jumlah kecelakaan berdasarkan laporan polisi turun 34,41 persen.
Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono merincikan jumlah kecelakaan turun dari 2.920 kejadian pada 2022 menjadi 1.915 kejadian pada 2023.
“Sementara itu, jumlah korban kecelakaan total turun 36,9 persen dari 5.639 orang pada 2022 menjadi 3.553 orang pada 2023,” kata Rivan kepada Bisnis, Rabu (26/4/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel