Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Permata Tbk. (BNLI) mencatatkan laba bersih Rp755,94 miliar pada kuartal I/2023, tumbuh tipis di bawah 1 persen atau tepatnya 0,74 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan laporan keuangan, laba Bank Permata didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest margin/NII) yang tumbuh 20,77 persen yoy menjadi Rp2,5 triliun pada kuartal I/2023. Pendapatan berbasis komisi atau fee based income juga naik 6,72 persen yoy menjadi Rp432,11 miliar.
Namun, beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) Bank Permata membengkak menjadi Rp571,18 miliar pada kuartal I/2023, dari Rp205,19 miliar pada kuartal I/2022.
Dari sisi bottom line, imbal aset (return on asset/ROA) emiten bank berkode BNLI itu susut dari 1,6 persen pada kuartal I/2022, menjadi ke level 1,57 persen pada kuartal I/2023. Imbal ekuitas (return on equity/ROE) juga turun dari level 6,74 persen per 31 Maret 2022 menjadi 6,58 persen pada 31 Maret 2023.
Namun, Bank Permata masih mencatatkan peningkatan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) 76 basis poin (bps) menjadi 4,57 persen pada kuartal I/2023.
Dari sisi intermediasi, BNLI telah menyalurkan kredit dan pembiayaan Rp130,06 triliun pada kuartal I/2023, naik tipis 1,22 persen yoy. Sementara total aset BNLI naik 4,89 persen yoy menjadi Rp252,66 triliun.
Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) Bank Permata memang naik dari 3,17 persen pada kuartal I/2022 menjadi 3,18 persen pada kuartal I/2023. Akan tetapi, NPL net susut dari 0,62 persen pada 31 Maret 2022 menjadi 0,35 persen pada kuartal I/2023.
Dari sisi pendanaan, BNLI telah mendapatkan dana pihak ketiga (DPK) Rp190,4 triliun, naik 3,57 persen yoy. Perolehan dana murah atau current account savings account (CASA) BNLI juga naik 4,73 persen menjadi Rp108,62 triliun pada kuartal I/2023. Porsi dana murah terhadap DPK Bank Permata mencapai 57,03 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel