Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menilai berbaliknya kinerja industri financial technology (fintech) lending dengan mencetak laba pada dua bulan pertama 2023 menandakan performa di industri ini mulai bergerak membaik, seiring dengan perbaikan ekonomi.
Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai ada beberapa faktor yang berdampak pada perolehan laba di industri fintech lending.
Pertama, Bhima mengatakan bahwa periode 2020 - 2022 merupakan fase terberat bagi ekonomi. Imbasnya, membuat banyak peminjam yang gagal bayar.
Bhima menuturkan bahwa saat ini merupakan tahu pemulihan ekonomi dan beberapa indikator menunjukkan adanya konsumsi yang positif.
“Di sektor perbankan sebagai perbandingan, pertumbuhan kredit konsumsi mulai naik, kredit modal kerja juga cukup bagus. Itu ikut menopang kinerja dari fintech lending,” kata Bhima saat dihubungi Bisnis, Senin (1/5/2023).
Kedua, adanya fase konsolidasi. Bhima mengatakan fintech lending mulai melakukan kolaborasi berupa merger atau akuisisi dengan perbankan atau sesama pemain fintech untuk meningkatkan kinerja.
Ketiga, industri fintech lending mulai menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) saat memberikan pinjaman.
“Fintech yang berkembang saat ini lebih prudent, lebih berhati-hati, dan syarat pinjaman yang lebih ketat,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Bhima, saat ini pemain fintech juga melakukan kolaborasi dengan perbankan guna menurunkan tingkat risiko kredit bermasalah.
Berangkat dari sejumlah faktor tersebut, Bhima meyakini bahwa industri fintech lending akan terus berkembang dengan memiliki kredit yang berkualitas pada 2023.
“Menurut saya performa kredit fintech lending di 2023 akan semakin berkualitas. Ini yang juga akan membuat ekosistem fintech menjadi lebih dipercaya baik dari sisi investor, borrower, maupun lender,” tandasnya.
Berdasarkan data Statistik Fintech Lending yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 3 April 2023, industri fintech lending membukukan profit sebesar Rp98,25 miliar pada Februari 2023.
Raihan laba industri fintech lending jauh berbeda jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebab, industri fintech lending masih harus menanggung rugi bersih senilai Rp23,32 miliar pada Februari 2022.
Adapun jika dibandingkan secara bulanan (month-to-month/mtm), profit yang diraih industri fintech lending pada Februari 2023 melesat 94,66 persen mtm jika dibandingkan dengan posisi Januari 2023 yang hanya mencetak Rp50,48 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel