Laba Adaro Minerals (ADMR) Naik Tipis jadi Rp1,26 Triliun Kuartal I/2023

Bisnis.com,02 Mei 2023, 17:33 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
PT Adaro Minerals Tbk. (ADMR) mencetak kenaikan laba bersih tipis 1,48 persen menjadi Rp1,26 triliun pada kuartal I/2023.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten terafiliasi Garibaldi Thohir, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) mencatat kinerja positif sepanjang kuartal I/2023 dengan membukukan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$84,70 juta atau setara dengan Rp1,26 triliun (Kurs Jisdor 31 Maret Rp14.977).

Berdasarkan laporan keuangan ADMR yang dipublikasikan, Jumat (28/4/2023), Adaro Minerals mencatatkan total pendapatan sebesar US$238,24 juta atau setara Rp3,56 triliun. Pendapatan ini meningkat 30,80 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$182,14 juta. 

Pendapatan ADMR tercatat ditopang oleh penjualan batu bara yang mencapai US$143,1 juta pada kuartal pertama 2023, dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai US$137,00 juta. Selain itu pos pendapatan dari jasa lainnya juga meningkat dari US$142,38 juta menjadi US$570,64 juta. Adapun, pendapatan dari penjualan batu bara ke pihak ketiga turut menyumbang US$94,50 juta. 

Tumbuhnya pendapatan juga turut meningkatkan beban pokok pendapatan perseroan. Pos beban ini membengkak 63,25 persen dari US$63,45 juta di kuartal I/2022, menjadi US$103,60 juta di kuartal I/2023. Perseroan juga tercatat mengalami kenaikan beban usaha hingga 311,19 persen mejadi US$21,67 juta.

Meski demikian, hingga tiga bulan pertama 2023, ADMR berhasil mencatatkan peningkatan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$84,70 juta atau Rp1,26 triliun. Laba bersih tersebut hanya naik 1,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$84,33 juta. 

Sepanjang kuartal I/2023, emiten berkode saham ADMR ini juga mencatatkan peningkatan aset sebesar 4,68 persen menjadi US$1,34 miliar, dari US$1,28 miliar di akhir 2022. 

Jumlah liabilitas perseroan juga tercatat turun 7,38 persen dari US$717,31 juta di akhir 2022, menjadi US$664,322 juta di kuartal I/2023. Adapun jumlah ekuitas perseroan naik 1,56 persen menjadi US$679,66 juta, dari US$569,30 juta di akhir Desember 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini