RUPS Citra Borneo (CBUT) Tunjuk Sofyan Djalil jadi Komisaris Utama

Bisnis.com,03 Mei 2023, 15:05 WIB
Penulis: Artha Adventy
RUPS PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) memutuskan mengangkat Sofyan Djalil sebagai komisaris utama, Rabu (3/5/2023). Bisnis-Artha Adventy

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengolahan crude palm oil (CPO) milik konglomerat Kalimantan Tengah Abdul Rasyid, PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT), merombak jajaran direksi dan komisaris. Perseroan mengangkat mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan A. Djalil sebagai Komisaris utama. 

Keputusan perubahan komisaris dan direksi CBUT disepakati para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Tahunan (RUPSLB dan RUPST) pada Rabu (3/5/2023). 

RUPS menyetujui pengunduran diri Vallauthan Subraminam dari jabatannya sebagai komisaris Utama dan Monica Putri dari jabatannya sebagai komisaris, serta mengangkat Sofyan A. Djalil sebagai Komisaris Utama.

Selain itu, jajaran pemegang saham juga menyetujui pengunduran direksi yaitu Ramzi Sastra dan Muhammad Rafik serta mengangkat Ronny Hertantyo Raharjo. 

Susunan Dewan komisaris dan Direksi CBUT

Sementara itu untuk tahun buku 2022, CBUT absen dalam pembagian dividen. Hal ini sejalan dengan rencana CBUT dalam prospektus IPO beberapa waktu lalu. Pada prospektus tersebut CBUT akan mulai membagikan dividen pada tahun buku 31 Desember 2023 sebesar 20 persen dari laba bersih tahun berjalan. 

Direktur CBUT Ronny Hertantyo mengatakan pembagian dividen 2024 akan mempertimbangkan laba ditahan 2023. 

“Dividen 2024 harus melihat kinerja di 2023 kita edit dengan return earning 2023,” imbuhnya saat konferensi pers CBUT, Rabu (3/5/2023). 

Sebelumnya CBUT membukukan penurunan Laba tahun berjalan di 2022 sebesar 18,51 persen menjadi Rp233,14 miliar dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp286,10 miliar. Meski begitu, pendapatannya justru meningkat sebesar 11 persen. CBUT mengalami lonjakan pendapatan menjadi Rp9,61 triliun dari semula Rp8,66 triliun.

Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan laba di tengah naiknya pendapatan ialah meningkatnya beban secara signifikan. CBUT mencatatkan beban tahun berjalan sebesar Rp8,12 triliun, dari sebelumnya Rp6,62 triliun.

Beban usaha CBUT diberatkan oleh pembelian bahan baku yang meningkat. Pembelian bahan baku produksi CBUT melonjak menjadi Rp7,96 triliun naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp6,54 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini