Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) milik taipan Anthony Salim telah membukukan laba bersih Rp58,83 miliar pada kuartal I/2023, naik tujuh kali lipat atau 639,52 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,95 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, melesatnya laba bersih Bank Ina didorong oleh capaian pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik dua kali lipat menjadi Rp185,08 miliar pada kuartal I/2023. Net Interest Margin (NIM) pun naik dari 2,77 persen pada kuartal I/2022 menjadi 3,24 persen pada kuartal I/2023.
Bank Ina juga berhasil membukukan pendapatan berbasis komisi atau fee based income Rp2,61 miliar, naik tipis 1,55 persen yoy.
Selain itu, emiten bank berkode BINA itu mencatatkan perbaikan pada rasio efisiensi, terlihat rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun 1.297 basis poin (bps) menjadi 80,93 persen. Lalu, cost to income ratio (CIR) turun 2.246 bps menjadi 50,27 persen per 31 Maret 2023.
Pada bottom line, imbal aset (return on asset/ROA) Bank Ina naik 115 bps menjadi 1,39 persen. Kemudian imbal ekuitas (return on equity/ROE) naik 577 bps jadi 7,14 persen per kuartal I/2023.
Dari sisi intermediasi, BINA telah menyalurkan kredit Rp11,08 triliun pada kuartal I/2023, tumbuh 104,8 persen yoy. Aset bank pun naik 21,23 persen yoy menjadi Rp21,41 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Melesatnya kredit diimbangi oleh penjagaan kualitas aset. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BINa turun dari 1,83 persen pada kuartal I/2022 menjadi 1,52 persen pada kuartal I/2023.
Sementara NPL net turun dari 0,9 persen pada kuartal I/2022 menjadi 0,34 persen pada kuartal I/2023.
Bank Ina juga berhasil mendapatkan dana pihak ketiga (DPK) Rp17,25 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, naik 19,95 persen yoy. Nilai DPK BINA pada awal tahun dipengaruhi oleh tumbuhnya deposito 44,81 persen yoy menjadi Rp11,44 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel