Gedung Putih: Terancam Gagal Bayar Utang, Jutaan Pekerjaan Dapat Hilang!

Bisnis.com,04 Mei 2023, 12:47 WIB
Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Bendera Amerika Serikat dan China berkibar di luar Gedung Putih saat anggota Secret Service berjaga di Washington, D.C., AS, pada Senin, 17 Agustus 2011. Hu Jintao, Presiden China, tiba di Washington untuk kunjungan kenegaraan pertamanya ke AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -  Dalam pertemuan dengan Presiden Joe Biden bersama dengan pemimpin kongres, Gedung Putih hari Selasa (2/5/2023) mengatakan bahwa upaya penundaan menaikkan pagu utang dapat merusak ekonomi dengan parah dan menghilangkan jutaan pekerjaan. 

Menurut analisis Dewan Penasihat Ekonomi, kegagalan pembayaran singkat akan menyebabkan hilangnya setengah juta lapangan kerja dan meningkatkan pengangguran sebesar 0,3 persen. Selain itu, GDP tahunan juga akan turun sebesar 0,6 persen.

Selain itu berdasarkan perkiraan dari Gedung Putih, jika kegagalan pembayaran berlanjut selama satu kuartal fiskal penuh maka akan menyebabkan penurunan pasar saham sebesar 45 persen, penurunan GDP 6,1 persen dan kenaikan tingkat pengangguran sebesar lima persen.  

“Karena pemerintah tidak akan dapat memberlakukan langkah-langkah kontra-siklus dalam resesi yang disebabkan oleh pelanggaran, akan ada opsi kebijakan terbatas untuk membantu melindungi dampak pada rumah tangga dan bisnis,” Berdasarkan laporan dari Dewan Penasihat Ekonomi yang dikutip dari Bloomberg, Kamis (4/5/2023). 

Para ekonom Gedung Putih memperingatkan bahwa tindakan terhadap kebuntuan pagu utang tersebut adalah berbahaya dan dapat berdampak buruk pada perekonomian.

Dewan Penasihat Ekonomi juga menganalisis bahwa peningkatan premi asuransi atas utang AS dan volatilitas pasar ekuitas dan obligasi korporasi dapat menyebabkan hilangnya 200.000 pekerjaan.

"Kami telah melihat bukti tekanan pasar yang signifikan berkorelasi dengan ketegangan plafon utang," kata Gedung Putih dalam laporan tersebut.

Pada Rabu sebelumnya, juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menolak untuk menyingkirkan kemungkinan pemerintahan mengambil langkah-langkah luar biasa

Hal tersebut termasuk dengan mengajukan ketentuan Amandemen ke-14 yang melindungi utang publik, untuk  menghindari gagal bayar, sambil menyatakan bahwa pemerintahan masih meyakini bahwa tanggung jawab tetap ada pada Kongres untuk mengesahkan undang-undang.

Lalu di Capitol Hill, Demokrat sedang menjajaki apakah mereka dapat merekrut Republikan moderat untuk bergabung dengan mereka dalam petisi pelepasan, yang akan mengelak dari ketua DPR McCarthy, terkait paksaan tindakan pada undang-undang yang menaikkan plafon utang.

Selain itu, diketahui bahwa nanti Biden akan memanggil Ketua DPR McCarthy, Pemimpin DPR Demokrat Hakeem Jeffries, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer dan pemimpin Republik Mitch McConnell ke Gedung Putih pada hari Selasa minggu depan (9/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini