Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. atau Bank Banten (BEKS) tercatat masih membukukan rugi bersih sebesar Rp28,65 miliar pada kuartal I/2023. Bila dibandingkan dengan tahun lalu, angka tersebut susut 19 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp35,46 miliar.
Mengacu pada laporan publikasi perseroan, rugi BEKS didorong oleh beban operasional selain bunga yang masih terus menebal menjadi Rp99,01 miliar dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Rp90,69 miliar.
Di samping itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) BEKS juga terpantau susut 29 persen secara yoy menjadi Rp9,63 miliar dari posisi sebelumnya Rp13,64 miliar.
Kendati demikian, kinerja BEKS dari sisi top line berhasil mencatatkan penghijauan. Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) bank tumbuh 117 persen secara yoy menjadi Rp46,33 miliar pada kuartal I/2023 dari Rp21,33 miliar pada kuartal I/2022.
Seiring dengan BEKS yang masih terus membukukan rugi, ekuitas bank tercatat terus mengalami pelemahan. Hingga akhir Maret 2023 total ekuitas BEKS tercatat Rp1,61 triliun, susut 2 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp1,64 triliun.
Adapun dari sisi intermediasi, portofolio kredit BEKS tercatat Rp3,7 triliun naik sebesar 5 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp3,53 triliun.
Sementara itu, dari sisi kesehatan aset rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) secara gross BEKS tercatat berhasil ditekan 231 basis poin (bps). Sedangkan NPL net juga susut 165 bps menjadi 1,53 persen dari posisi sebelumnya 3,18 persen.
Adapun, himpunan dana pihak ketiga (DPK) BEKS pada kuartal I/2023 tercatat Rp4,18 triliun, melemah 21 persen secara yoy dari posisi pada kuartal I/2022 sebesar Rp5,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel