Bisnis.com, JAKARTA — Negara-negara kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam Asean kembali menyuarakan rencana untuk membuat layanan pembayaran berbasis quick response (QR) code, alias kode QR yang berlaku universal. Keberhasilan adopsi QRIS, layanan kode QR milik Bank Indonesia di Thailand pun bakal jadi percontohan.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, usai Pertemuan Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi Asean atau Asean Economic Community Council (AECC) ke-22 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Minggu (7/5/2023).
"[Implementasi pembayaran QR di seluruh Asean] nanti akan dibahas, karena itu akan dibuat roadmap, dan kami buat pilot plan-nya dulu," ujar Airlangga pada Minggu (7/5/2023).
Menurut Airlangga, dalam pertemuan itu para menteri sepakat untuk mendukung dua dokumen inisiatif Indonesia menjadi adopsi para kepala negara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 Asean. Inisiatif pertama terkait dengan ekosistem kendaraan listrik, kedua terkait transaksi regional.
Para menteri sepakat mendorong Asean Leaders Declaration on Advancing Regional Payment Connectivity and Local Currency Transaction Mechanism. Pengembangan konektivitas transaksi dan penggunaan mata uang lokal itu, menurut Airlangga, akan mendukung penguatan stabilitas keuangan dan integrasi ekonomi kawasan.
Dia menjelaskan bahwa penggunaan QRIS lintas negara menjadi percontohan dari rencana adopsi pembayaran QR di Asean. Saat ini, QRIS sudah dapat digunakan di Indonesia dan Thailand, melibatkan tujuh bank di Negara Gajah Putih.
"Seperti percontohan adalah bagaimana dari Thailand bisa mengadopsi QR payment [QRIS]," ujar Airlangga.
Sebagai pengingat, dalam rangkaian pertemuan KTT G20 tahun lalu, lima negara Asean menyepakati rencana adopsi QRIS untuk pembayaran lintas negara. Kelima negara itu adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel