Ini Penyebab Cadangan Devisa April 2023 Turun jadi US$144,2 Miliar

Bisnis.com,08 Mei 2023, 18:23 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia - Bisnis/Himawan L Nugraharn

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom Bank Mandiri (BMRI) Faisal Rachman mengungkapkan faktor cadangan devisa per April 2023 yang turun sekitar US$1 miliar dari bulan sebelumnya, menjadi US$144,2 miliar.

Menurutnya, cadangan devisa anjlok akibat faktor musiman namun tetap memadai. April 2023 yang bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran memberikan efek terhadap posisi cadangan devisa Indonesia. 

Pihaknya juga optimistis cadangan devisa Indonesia dapat mencapai US$135- US$155 miliar pada akhir 2023 mendatang. 

“Secara keseluruhan, kami melihat cadangan devisa tetap memadai. Berkat penurunan harga komoditas yang lebih bertahap dan implementasi instrumen DHE Forex TD yang lebih mudah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/5/2023).  

Bank Mandiri juga mempertahankan proyeksi kami bahwa cadangan devisa mencapai sekitar US$135 miliar – US$155 miliar pada akhir 2023, atau lebih tinggi dibandingkan realisasi pada 2022 sebesar US$137,2 miliar. 

Hal ini, lanjut Faisal, dapat mendukung nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada periode ketidakpastian global yang tinggi.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) bahwa penurunan cadangan devisa pada April 2023 disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan meningkatnya kebutuhan likuiditas valas.

Posisi cadangan devisa pada April 2023 setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

Sementara itu, Faisal juga melihat cadangan devisa masih memadai dengan adanya aliran investasi langsung yang masuk pada April 2023 sebesar US$0,83 miliar ke pasar saham, sedangkan untuk pasar obligasi terjadi net flow sebesar US$0,28 miliar. 

Rencana pemerintah untuk terus melakukan hilirisasi sumber daya alam juga dapat menarik lebih banyak aliran investasi langsung ke Indonesia. 

“Upaya menahan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE), termasuk instrumen Bank Indonesia berupa term deposit [TD] valas dari DHE, juga dapat menghambat penempatan aset di luar negeri,” tutupnya.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono juga menilai, posisi cadangan devisa hingga akhir April 2023 tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. 

“Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional,” kata Erwin, Senin (8/5/2023). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini