IHSG Sesi I Melemah Tipis 0,02 Persen, Saham MDKA Anjlok

Bisnis.com,08 Mei 2023, 12:24 WIB
Penulis: Ibad Durrohman
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,02 persen pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (8/5/2023). Seiring dengan pelamahan indeks, Saham MDKA terpantau anjlok.

Pada pukul 12.00 WIB, IHSG turun 0,02 persen atau 1,28 poin ke level 6.786,34 pada perdagangan pagi ini. IHSG bergerak pada rentang 6.757 sampai 6.796 sepanjang sesi.

Tercatat, 278 saham menguat, 237 saham melemah, dan 197 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp9.669 triliun.

Saham PT Merdeka Cooper Gold Tbk. (MDKA) menjadi saham terlaris hari ini dengan nilai transaksi mencapai Rp384 miliar. Namun demikian, MDKA terpantau terkoreksi 5,26 persen ke level 3.420.

Saham terlaris berikutnya, Astra International Tbk. (ASII) juga terkoreksi 0,41 persen ke level 6.125, adapun nilai transaksi ASII mencapai Rp275 miliar. Saham GOTO menjadi yang terlaris ke-3 dengan nilai transaksi sebesar Rp269 miliar. Adapun GOTO parkir di zona hijau dengan naik 0,94 persen atau 1 poin ke posisi 107.

Adapun yang menjadi top gainers hari ini antara lain, JATI naik 35 persen, TYRE naik 34,78 persen dan IRSX yang naik 29,75 persen.

Sementara top losers dihuni oleh, CHIP, PACK dan KING dengan penurunan masing-masing, 9,77 persen, pack 9,63 persen dan 7,34 persen.

Sebelumnya, Head of Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG terindikasi oversold. Oleh sebab itu, dapat cermati peluang buy on support/speculative buy di atas 6730. 

“Katalis positif berasal dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03 persen yoy di kuartal I/2023, lebih baik dari perkiraan di 4,95 persen yoy,” katanya dalam riset harian, dikutip Senin (8/5/2023). 

Sesuai perkiraan, komponen pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, sebesar 2,44 persen yoy. Kondisi ini diperkirakan berlanjut di tahun 2023, mengingat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus bertahan di level yang cukup tinggi hingga April 2023.

Dari eksternal, peningkatan unemployment rate di AS di April 2023 berpotensi menambah tekanan bagi The Fed untuk membatasi kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps dalam beberapa FOMC mendatang.

Pelaku pasar dapat mencermati peluang technical rebound pada BBNI, MDKA, INTP dan PGAS, serta potensi rebound lanjutan pada KLBF, EMTK dan SCMA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini