LinkedIn PHK Massal Karyawannya, tapi Janji Buka 250 Lapangan Kerja Baru

Bisnis.com,09 Mei 2023, 11:50 WIB
Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Ilustrasi PHK Massal/Linkedin

Bisnis.com, JAKARTA - LinkedIn yakni media sosial yang sering digunakan untuk mencari pekerjaan melakukan PHK sebanyak 700 pekerjaan, serta menutup aplikasi pekerjaan yang berfokus pada China. 

LinkedIn sendiri telah memiliki sebanyak 20 ribu karyawan. Diketahui juga bahwa LinkedIn telah meningkatkan pendapatannya setiap kuartal selama tahun lalu. 

Namun kali ini LinkedIn juga bergabung dengan perusahaan teknologi lainnya dengan melakukan PHK sebanyak 700 pekerjaan dikarenakan lemahnya permintaan. 

Sebagaimana diketahui, LinkedIn memperoleh pendapatannya melalui penjualan iklan dan menagih langganan untuk merekrut dan profesional penjualan yang menggunakan jaringan untuk menemukan prospek.

CEO LinkedIn Ryan Roslansky dalam suratnya kepada karyawan, mengatakan bahwa langkah PHK dalam peran tim penjualan, operasi, dan dukungannya ditujukan untuk merampingkan operasi perusahaan dan mempercepat pengambilan keputusan. 

"Dengan pasar dan permintaan pelanggan yang lebih berfluktuasi, dan untuk melayani pasar yang sedang tumbuh dan berkembang secara lebih efektif, kami memperluas penggunaan vendor," tulis Roslansky dalam suratnya kepada karyawan, mengutip dari pemberitaan Reuters (9/6/2023). 

Berdasarkan informasi dari juru bicara LinkedIn, kini sudah ada vendor sebagai mitra eksternal untuk mengerjakan pekerjaan baru. 

Rolansky juga mengatakan dalam suratnya bahwa perubahan itu akan menciptakan 250 pekerjaan baru.

Juru bicara juga mengatakan bahwa karyawan yang terkena dampak pemotongan akan memenuhi syarat untuk melamar peran tersebut.

Selain itu, LinkedIn juga akan menghapus aplikasi pekerjaan yang ditawarkannya di China pada tahun 2021 dengan alasan lingkungan yang menantang. Aplikasi China yang tersisa, yang disebut InCareers, akan dihentikan secara bertahap pada tanggal 9 Agustus, kata LinkedIn.

"Terlepas dari kemajuan awal kami, InCareer menghadapi persaingan yang ketat dan iklim ekonomi makro yang menantang, yang pada akhirnya membawa kami pada keputusan untuk menghentikan layanan," kata perusahaan tersebut. 

Juru bicara perusahaan juga mengatakan bahwa LinkedIn akan mempertahankan kehadirannya di China untuk membantu perusahaan yang beroperasi di sana untuk mempekerjakan dan melatih karyawan di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Restu Wahyuning Asih
Terkini