Hartadinata Abadi (HRTA) Siapkan Dana Rp410,5 Miliar untuk Lunasi Obligasi Jatuh Tempo

Bisnis.com,09 Mei 2023, 10:53 WIB
Penulis: Ibad Durrohman
Ferryadi Hartadinata founder Hartadinata. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) telah menyiapkan dana Rp410,5 miliar untuk lunasi obligasi berkelanjutan I yang akan jatuh tempo 5 Juni tahun ini /hartadinata

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyatakan telah menyiapkan sejumlah dana untuk melunasi obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2020 yang akan jatuh tempo pada 5 Juni 2023 ini.

Direktur Utama Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto menjelaskan, HRTA telah menyiapkan dana sebesar Rp410,50 miliar. Dimana dana tersebut akan dialokasikan untuk pembayaran tagihan pokok obligasi sebesar Rp400 miliar, sementara sisanya sebesar RpRp10,50 miliar diperuntukan untuk pembayaran beban bunga gross obligasi.

"Bersama ini kami sampaikan bahwa PT Hartadinata Abadi Tbk telah menyiapkan dana untuk pembayaran bunga dan pelunasan pokok obligasi berkelanjutan I Hartadinata Abadi tahap II tahun 2020 kepada pemegang obligasi yang akan jatuh tempo pada 5 Juni 2023," ujar Sandra dalam keterangannya, Selasa (9/5/2023).

Adapun pembayaran akan dilakukan melalui agen pembayaran PT Kustodian Sentral Efek (KSEI) sesuai jadwal yang telah ditentukan.

HRTA menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Hartadinata Abadi Tahap II pada tahun 2020 yang lalu. Surat utang tersebut dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp400 miliar dan mendapatkan pemeringkatan idA- (Single A Minus) dari PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo).

Kala itu, HRTA mengumumkan emisi obligasi dengan kupon tetap sebesar 10,5 persen per tahun dengan tenor 3 tahun sejak diterbitkan.

Perseroan menyatakan akan menggunakan hasil obligasi setelah dikurangi biaya emisi untuk membayar sebagian utang, modal kerja perseroan dan anak usaha.

Lebih rinci, sebesar Rp142,5 miliar akan digunakan untuk membayar sebagian utang pokok pinjaman dari PT Bank BNI Indonesia (persero) Tbk. (BBNI), sebesar Rp220 miliar akan digunakan untuk modal kerja anak usaha yang akan disalurkan dalam bentuk pinjaman dengan tingkat bunga dan jatuh tempo yang besarnya minimum sama dengan obligasi.

Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan dalam rangka peningkatan utilisasi dari keempat pabrik yang dimiliki HRTA. Kegiatan peningkatan utilisasi pabrik mencakup pembelian bahan baku, biaya sumber daya manusia, biaya overhead pabrik, dan biaya lainnya sehubungan dengan kegiatan usaha perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini