Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) Tigor M. Siahaan menyebut bahwa target pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ditargetkan mencapai 45 juta pengguna dengan 1 miliar transaksi hingga akhir 2023.
Dalam sesi diskusi Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023, Tigor menyebut bahwa angka tersebut pada dasarnya masih berada pada level yang tidak terlalu tinggi.
"Angka-angka yang kita bicarakan akan mencapai 45 juta pengguna dan tembus satu miliar transaksi tahun ini kedengarannya seperti angka yang besar. Tetapi jika diulas lebih dalam, satu miliar transaksi dengan 45 juta pengguna berarti tiap pengguna hanya melakukan sekitar 20 transaksi per tahun," ujarnya, dikutip Rabu (10/5/2023).
Namun demikian, Tigor menambahkan, posisi penggunaan QRIS di Indonesia pada dasarnya telah mengalami banyak kemajuan. Akan tetapi, literasi keuangan masih perlu terus ditingkatkan guna mendorong akselerasi inklusi keuangan.
Di samping itu, keterbatasan infrastruktur digital di Indonesia secara umum masih menjadi faktor utama yang perlu menjadi perhatian.
"Saya percaya bahwa literasi keuangan menjadi kunci utama. Banyak orang yang meskipun memiliki ponsel dan memiliki akses ke QRIS kadang-kadang ketika mereka ingin mentransfer dan melakukan sesuatu, mereka malah pergi ke agen transfer," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, BI belakangan tengah gencar menjalin kerja sama QR Cross Border dengan negara Asean Five (Indonesia, Malaysia, Filiphina, Thailand, dan Singapura) guna mendorong akselerasi transaksi digital internasional.
Terbaru, BI telah mengumumkan implementasi kerja sama QR Cross Border dengan Malaysia per hari ini, Senin (8/5/2023). Sejalan dengan hal tersebut, BI turut mengumumkan rencana melakukan ekspansi ke Jepang hingga Korea Selatan.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono menjelaskan bahwa ke depan, BI juga masih akan berkomitmen memperluas kerja sama QR Crossborder dengan sejumlah negara yang memiliki potensi ekonomi besar.
"Di luar Asean five itu, kami sudah lakukan diskusi dan persiapan kerjasama dengan Jepang, India dan terakhir dengan Korea Selatan," jelasnya dalam agenda Taklimat Media: Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI 2023).
Namun demikian, Dicky menambahkan, terkait suksesi kerja sama QR antara Jepang, India hingga Korea Selatan tersebut tetap memerlukan persetujuan dan kerja sama kedua belah pihak negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel