Bisnis.com, JAKARTA - Unit usaha syariah (UUS) PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) membukukan laba Rp946 juta sepanjang tiga bulan pertama 2023. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka tersebut susut 97 persen secara tahuanan (year-on-year/yoy) dari posisi Rp29,05 miliar.
Mengutip laporan publikasi perseroan, penurunan laba tersebut salah satunya didorong oleh meningkatnya beban kerugian penurunan nilai aset (impairment) menjadi Rp31,25 miliar dari posisi sebelumnya Rp1,76 miliar.
Di samping itu, secara keseluruhan OCBC NISP Syariah juga mencatatkan peningkatan beban operasional lainnya secara bersih menebal 273 persen menjadi Rp123,52 mliar pada kuartal I/2023.
Namun demikian, secara top line bank diketahui membukukan kinerja positif. Pendapatan operasional dari penyaluran dana OCBC NISP Syariah meningkat 168 persen yoy menjadi Rp234,76 miliar dari posisi sebelumnya Rp87,65 miliar.
Kemudian, pendapatan setelah distribusi bagi hasil juga tercatat menebal 100 persen secara yoy menjadi 125,59 miliar.
Dari sisi intermediasi, pembiayaan syariah tercatat tembus Rp4,3 triliun hingga Maret 2023. Secara lebih rinci, terdiri dari pembiayaan berbasis piutang Rp734 juta dan pembiayaan bagi hasil Rp4,30 triliun merupakan pembiayaan bagi hasil. Seiring meningkatnya portofolio kredit, total aset UUS OCBC NISP tercatat tembus Rp9,45 triliun.
Lebih lanjut, bank juga mencatatkan perbaikan kualitas aset UUS. Hal tersebut tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) secara gross turun 32 basis poin (bps) menjadi 1,76 persen. Sedangkan, NPF net juga susut 38 bps menjadi 1,02 persen.
Senior Vice President OCBC NISP Syariah Mahendra Koesumawardhana menuturkan bahwa ke depan, pihaknya akan berkomitmen penuh berperan sebagai customer solution bagi bank induk yakni OCBC NISP guna memperluas sasaran bisnis perseroan.
"Kita coba untuk tawarkan solusi atas kebutuhan masyarakat mulai dari kebutuhan konsumtif hingga kebutuhan produktif. secara segmentasi, karena kekuatan OCBC NISP adalah ada di emerging of loan dan dan bisnis banking, kita percaya potensi syariah di segmen market tersebut sangat besar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel