Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso memproyeksikan laba kasar perseroan hingga akhir 2023 akan tembus Rp57 triliun.
Dia optimistis pihaknya dapat terus menjaga pertumbuhan sisi bottom line perseroan seiring dengan kinerja apik BBRI hingga kuartal I/2023 tercatat membukukan laba bersih mencapai Rp15,6 triliun.
"Sekali lagi laba itu akan digunakan untuk apa? Laba pasti digunakan untuk meningkatkan value daripada investor, itu yang pertama. Kedua, yang paling penting adalah laba untuk memperkuat permodalan yang dibutuhkan untuk meng-cover di balik agresivitas pertumbuhan," jelasnya dalam agenda Webinar Investalk Series, Kamis (11/5/2023).
Dia melanjutkan, pihaknya berkomitmen untuk terus menyalurkan rasio dividen tetap tinggi pada level minimal 70 persen dari total laba yang nantinya dibukukan.
Ketetapan tersebut seiring dengan posisi permodalan BBRI yang berada pada level kuat, tercermin dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) hingga Maret 2023 tercatat di level 24,98 persen. Berada jauh dari batas aman yakni sebesar 17 persen.
"Tinggal sekarang labanya berapa? Tahun lalu [laba] Rp51,4 triliun. Tahun ini, di kuartal I/2023, kita bukukan laba Rp15,6 triliun. Hitung kasar-kasar saja laba kita mungkin sekitar Rp57 triliun hingga Rp58 triliun," ujarnya.
Sunarso memberikan catatan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk kembali memberikan dividen mencapai 85 persen dari total laba.
"Nanti kalau ada yang minta bagaimana kalau 100 persen saja [dividen payout ratio]? Yo monggo saja kalau pemegang saham setuju," kelakarnya.
Untuk diketahui, BBRI sebelumnya menetapkan pembagian dividen tunai untuk laba tahun buku 2022 sebesar Rp43,5 triliun dengan besaran dividen per saham Rp288.
Angka dividen per saham tersebut naik 65,28 persen bila dibandingkan dengan dividen per saham laba tahun buku 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel