Error BSI (BRIS) Berdampak Besar Bagi Warga Aceh, Kok Bisa?

Bisnis.com,12 Mei 2023, 19:31 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah layanan di PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) sempat mengalami gangguan atau error selama empat hari. Kejadian ini berdampak besar bagi nasabah, khususnya warga Aceh.

BSI sendiri memang mempunyai pangsa pasar yang besar di Aceh. Hal ini didorong oleh pemberlakuan Qanun No.11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah di Aceh yang berisi ketentuan hanya bank syariah yang dapat beroperasi di Aceh.

BSI sendiri mencatatkan aset di Provinsi Aceh sekitar Rp18,3 triliun sepanjang 2022. Perseroan juga telah menyalurkan pembiayaan hampir Rp17 triliun di Provinsi Aceh.

Dari sisi pendanaan, emiten bank berkode BRIS ini telah meraup dana pihak ketiga (DPK) di Aceh mencapai lebih dari Rp16 triliun pada 2022. Sedangkan total nasabah yang dilayani mencapai 2,9 juta akun.

Begitu terjadi gangguan layanan, nasabah BSI di Aceh pun terdampak. Pengusaha SPBU hingga LPG di Aceh misalnya tidak bisa melakukan penebusan minyak dan gas ke Pertamina akibat layanan sistem dari BSI eror sejak Senin (8/5/2023) hingga Kamis (11/5/2023).

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan permasalahan gangguan layanan di BSI ini bisa menjadi pembelajaran, terutama bagi Aceh.

Menurutnya, Qanun yang mendorong BSI mempunyai pangsa pasar yang besar di Aceh tidak perlu dikoreksi, sebab permasalahan di BSI bukan alasan untuk mengubah Qanun.

Hanya saja, berkaca pada gangguan layanan di BSI hingga 4 hari itu, seharusnya bank-bank syariah di Aceh lainnya unjuk gigi.

"Perbankan di Aceh tidak mungkin hanya bertumpu pada satu bank. Di sana ada BPD [bank pembangunan daerah] dan bank-bank syariah swasta lain. Peluang bagi mereka untuk bersaing dengan BSI," katanya kepada Bisnis, Jumat (11/5/2023).

Meski begitu, BSI telah memastikan semua layanan baik ATM, kantor cabang, maupun BSI Mobile pulih per kemarin (11/5/2023). Direktur Utama BSI Hery Gunardi juga mengatakan semua layanan BSI di Aceh telah aktif kembali.

"Di Aceh sudah bisa bertransaksi tarik uang tunai, jika ingin melakukan transaksi mobile banking juga bisa," katanya dalam konferensi pers Kamis (11/5/2023).

Dia mengatakan secara umum layanan yang paling banyak digunakan warga Aceh adalah ATM, baik untuk tarik tunai hingga transfer.

"Ada 700 ATM di Aceh, separuhnya baru. Kami ingin berikan pendekatan yang polanya lebih senang ke ATM," kata Hery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini