Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan jumlah investor ternyata tak mampu menolong kinerja dana kelolaan di industri reksa dana yang terus turun. Apalagi, dana produk unit-linked kini beralih ke Kontrak Pengelolaan Dana (KPD).
Pamor reksa dana yang dilihat dari nilai aktiva bersih (NAB) dalam lebih dari setahun terakhir memang redup. NAB reksa dana secara kumulatif terus mengalami penurunan dalam kurun 16 bulan terakhir sejak Januari 2022 hingga April 2023. Pada saat yang sama, jumlah investor reksa dana tercatat justru mengalami kenaikan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara kumulatif NAB reksa dana tercatat turun 12,92 persen dari Rp574,63 triliun pada Januari 2022 menjadi Rp500,38 triliun pada April 2023.