Bisnis.com, JAKARTA — China berada di dua sisi berbeda dalam kebijakan energinya belakangan ini. Meski pembangkit listrik tenaga batu bara semakin ngebul, pengembangan energi baru terbarukan (EBT) juga melaju.
Faktor ini berpeluang memberi tekanan tambahan pada harga batu bara dunia dalam jangka panjang, selain juga sentimen lain seperti lemahnya pemulihan ekonomi China dan penyetopan 30 tambang dengan total kapasitas produksi 26,55 juta ton per tahun belum lama ini.
Menurut laporan teranyar Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) for Carbon Brief, pengembangan teknologi energi bersih China yang melaju cepat dapat berarti emisi negara tersebut akan segera mencapai puncaknya.