Data BSI Dicuri LockBit, Pakar Keamanan Siber Beri Saran

Bisnis.com,13 Mei 2023, 09:49 WIB
Penulis: Khadijah Shahnaz Fitra
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Rabu (1/9/2021)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengalami gangguan layanan menjadi pembicaraan utama  dikarenakan adanya dugaan ransomware oleh Lockbit.

Pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika adanya ransomware dan ancaman extortion ware yang saat ini dialami oleh BSI.

"Lockbit tidak sekadar gertak sambal dan membuktikan kalau memang berhasil mencuri dan mengenkripsi 1,5 TB data BSI," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (13/5/2023).

Dia pun mengatakan jika anda perusahaan besar dan mengalami kebocoran data, bersikaplah sebagai perusahaan besar. Hitung resiko dan biaya sebelum mengambil keputusan.

Alfons pun menilai kejadian peretasan kemungkinan besar terjadi jauh sebelum 8 Mei 2023. Hal ini dikarenakan pada 8 Mei 2023 semua data sudah berhasil di kopi dan aksi enkripsi dilakukan.

Menariknya, proses pencurian data 1.5 TB membutuhkan waktu yang sangat panjang. Jika pencurian data dilakukan non stop 24 jam saja dengan kecepatan 25 Mbps maka membutuhkan waktu 6 hari.

Namun jika dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kecurigaan korban, diperkirakan waktu yang dibutuhkan adalah 12 hari.

"Jadi aksi peretasan  diperkirakan terjadi sejak libur Lebaran. Akibat kebocoran data, nasabah dengan saldo yang tidak wajar akan terekspos dan menjadi perhatian publik, kantor pajak dan pihak berwenang," jelasnya.

Dia pun menyarankan untuk  data sensitif seperti kredensial m banking, internet banking, email dan lainnya akan bocor dan diharapkan pemilik akun segera mengganti semua kredensial m-Banking, internet banking dan pin ATM.

Selain itu, data pribadi karyawan dan nasabah sangat berpotensi dibocorkan. Harap semua karyawan, nasabah dan pihak yang berafiliasi dengan bank menyadari hal ini dan mempersiapkan mitigasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini