Bisnis.com, JAKARTA – Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang rawan terkena serangan siber. Sejumlah bank seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) hingga PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pun menyiapkan ancang-ancang menangkis ancaman itu, salah satunya dengan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) IT.
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha mengatakan perbankan merupakan salah satu target favorit dari aktivitas serangan siber.
"Serangan kepada sistem perbankan ini biasanya memiliki tujuan keuntungan finansial, pencurian identitas, data intelektual, pemerasan sampai aksi spionase yang dibayai oleh negara," katanya kepada Bisnis pada Jumat (12/5/2023).