Bisnis.com, JAKARTA — Sederet faktor termasuk penurunan harga batu bara dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) akan menjadi ujian bagi surplus neraca perdagangan Indonesia yang telah berlangsung selama 35 bulan terakhir.
Surplus neraca perdagangan Indonesia dilaporkan US$2,9 miliar hingga Maret 2023. Rapor itu menyusut dibandingkan dengan US$4,5 miliar periode Maret 2022.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memproyeksikan surplus akan berada di kisaran US$3 miliar - US$4 miliar pada perdagangan April 2023,