Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah dorongan investasi ke energi baru terbarukan, emiten Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Tbk. (SRTG) semakin jauh dari target harga saham analis dan konsensus.
JP Morgan misalnya, setidaknya hingga akhir Februari lalu memasukkan Saratoga ke dalam 10 saham teratas pilihannya, dengan rating overweight dan target saham Rp4.100.
Target harga rata-rata 12 bulan konsensus analis Bloomberg berada di bawah angka tersebut, yakni Rp3.800 per saham. Namun demikian, di lantai bursa, pergerakan SRTG semakin jauh dari kedua proyeksi banderol tersebut.