LockBit Disebut Bocorkan Data, BSI (BRIS) Pastikan Dana dan Data Nasabah Aman

Bisnis.com,16 Mei 2023, 11:12 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) memastikan kerahasiaan data nasabah dalam kondisi aman di tengah kabar kebocoran data yang diakibatkan oleh serangan siber beberapa waktu lalu.

Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartono menuturkan bahwa hingga saat ini nasabah sudah dapat melakukan transaksi secara normal.

"Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerja sama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” kata Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/5/2023).

Sejalan dengan hal tersebut, manajemen BSI turut menyampaikan komitmennya untuk terus melakukan penguatan pada sistem digital dan keamanan perbankan dengan prioritas utama yakni menjaga data dan dana nasabah.

Gunawan mengakui serangan siber merupakan ancaman nyata di era digital seiring dengan meningkatnya penggunaan IT pada proses bisnis.

Oleh karena itu, seluruh pelaku bisnis juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperbanyak kolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan masyarakat umum, untuk mencegah kejahatan siber semakin berkembang.

Lebih lanjut, BSI sendiri mengatakan bahwa pihaknya memang telah menerima informasi tentang kemungkinan adanya serangan siber. Seiring dengan hal tersebut, BRIS terus melakukan pengecekan dan menindaklanjuti keseluruhan sistem, serta melakukan mitigasi jangka panjang.

“Mengenai isu serangan, BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar. Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah tetap aman,” katanya.

Saat ini, manajemen BSI juga melaporkan bahwa pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, baik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta instansi lainnya.

Di samping itu, BSI juga mengimbau seluruh nasabah untuk tidak memberikan PIN, OTP maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI.

Sebelumnya, data nasabah BSI diduga telah tersebar secara publik pada situs dark web hari ini, Selasa (16/5/2023). Laporan tersebut pertama kali dibagikan pagi ini oleh akun Twitter @darktracer_int.

"Masa negosiasi telah berakhir, dan grup ransomware LockBit akhirnya mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia di web gelap," tulisnya pada Selasa (16/5/2023).

Dalam tangkapan layar yang dibagikan, tampak sejumlah folder data manajemen perseroan mulai dari regional chief executive officer (RCEO) hingga sekretaris perseroan. 

Di samping itu, terlihat juga sejumlah dokumen internal mulai dari folder retail banking data backup hingga database dokumen syarat akad tertanggal 19 April 2022.

Sebagaimana diketaui, LockBit mengaku menjadi dalang dari serangan siber pada sistem BSI ini. Terbaru, LockBit mengklaim telah mengantongi 15 juta data nasabah dan karyawan BSI.

Kelompok peretas tersebut juga sebelumnya sempat mengancam perseroan untuk melakukan negosiasi selambat-lambatnya 72 jam sejak pemberitahuan diumumkan atau paling lambat pada 15 Mei 2023.

"Untuk seluruh nasabah dan mitra perusahaan yang terlibat dalam pencurian data, jika Bank Syariah Indonesia menghargai reputasi, nasabah, dan mitra perusahaan mereka akan menghubungi kami dan data Anda tidak akan terancam," tulis pernyataan LockBit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini