Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) diketahui telah menaikkan suku bunga deposito rupiah per 1 Maret 2023 pada level kisaran 2 persen hingga 4 persen.
Secara lebih rinci, BCA mengerek suku bunga deposito rupiah hingga 100 basis poin (bps) untuk jangka waktu tiga bulan mencapai 4 persen.
Adapun, besaran suku bunga deposito untuk jangka waktu enam bulan ditetapkan naik 50 basis poin menjadi 2,50 persen.
Executive Vice President (EVP) Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menjelaskan bahwa ketetapan tersebut menjadi komitmen BCA sebagai perbankan nasional dalam menjalankan kebijakan pemerintah, regulator, dan otoritas perbankan.
"Ditopang likuiditas yang memadai, kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan. Kami akan terus mencari peluang untuk meningkatkan portofolio kredit, serta mendukung pemulihan ekonomi di berbagai sektor," jelasnya kepada Bisnis, dikutip Selasa (16/5/2023).
Hera menambahkan, pihaknya juga akan senantiasa mengamati dinamika yang terjadi di pasar global maupun nasional.
Lebih lanjut, BCA menekankan bahwa kebijakan mengerek suku bunga deposito dinilai tidak akan membawa dampak signifikan terhadap cost of fund (CoF) perseroan.
"Kenaikan suku bunga deposito tersebut tidak berdampak signifikan terhadap cost of fund BCA, mengingat bahwa porsi deposito hanya berkisar 19 persen dari total Dana Pihak Ketiga [DPK] per Maret 2023," pungkasnya.
Untuk diketahui, BCA mencatatkan kredit Rp713,82 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, naik 12 persen yoy. Aset BCA pun naik 4,9 persen yoy, menjadi Rp1.321,72 trilliun pada kuartal I/2023.
Seiring dengan ekspansi bisnis perseroan yang tumbuh dobel digit, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank meningkat 70 basis poin (bps) secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I/2023 menjadi ke level 5,6 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel