Bisnis.com, SOLO - Mencuat potongan chat yang diduga merupakan negosiasi antara hacker LockBit dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).
LockBit disebut minta tebusan sebesar US$20 juta atau setara Rp295,61 miliar.
Akun Twitter @darktracer_int telah mengunggah potongan chat kala mereka melakukan negosiasi dengan pihak yang sementara ini diduga Bank Syariah Indonesia (BSI).
"Gang ransomware LockBit juga telah mempublikasikan log obrolan terkait negosiasi dengan BSI. Mereka menuntut uang tebusan sebesar US$20 juta (Rp296 miliar)," tulisnya.
Akan tetapi yang menarik dan jadi pembahasan netizen, dalam potongan chat yang diunggah, pihak yang diduga BSI melakukan negosiasi dengan LockBit tersebut menawar dengan harga yang cukup sadis.
Bagaimana tidak, saat LockBit meminta 20 juta dollar, negosiator malah menegonya dengan hanya 100 ribu dollar alias Rp1,4 miliar saja.
"Kenapa besar sekali [nominalnya]? Paling tidak berikan kami terlebih dahulu satu sample username dan password yang kalian curi, kita taruh harga di US$10 juta," tulis salah satu percakapan negosiasi yang diduga terjadi antara BSI dan LockBit.
Jelas percakapan ini membuat warganet geger. Mereka mengatakan jika negosiator mirip dengan cara emak-emak Indonesia saat menawar harga.
Harga yang diminta penjual (dalam hal ini LockBit) sangatlah tinggi, akan tetapi angka tersebut ditawar dengan harga paling rendah yang mereka bisa yakni Rp1,4 miliar.
Berikut beberapa komentar kocak warganet atas nego sadis yang dilakukan negosiastor dalam potongan chat tersebut:
"Itu emak siapa yang disuruh nawar," tanya salah sayu akun Twitter bercentang biru.
Beberapa netizen juga memberikan sindiran dengan mengutip percakapan yang biasa muncul di situs jual beli.
"Harga berapa gan? 20 juta. Ah, hacker sebelah lebih murah," tulis mereka.
Meski demikian, sampai saat ini belum diketahui apakah potongan percakapan tersebut benar-benar milik hacker LockBit dan pihak BSI atau bukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel