Sektor Perkebunan Jawa Tengah Masih Potensial

Bisnis.com,17 Mei 2023, 22:40 WIB
Penulis: M Faisal Nur Ikhsan
Petani mengawinkan bunga tanaman vanili./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, SEMARANG - Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah, Cisilia Sunarti, menyebut bahwa masih ada komoditas perkebunan yang punya prospek ekonomi yang cerah namun masih perlu digarap. Komoditas perkebunan dimaksud antara lain tebu, kelapa, hingga vanili.

"Tebu itu berpotensi di Jawa Tengah. Dari 35 kabupaten/kota, terdapat 27 kabupaten yang merupakan penghasil tebu, hanya saja usaha tani/budi daya tebu memerlukan biaya tinggi," ucap Cisilia saat ditemui Bisnis di ruang kerjanya pada Rabu (17/5/2023).

Cisilia menyampaikan bahwa selain tebu, komoditas tembakau masih menjadi primadona petani kebun rakyat di Jawa Tengah. Hal tersebut terlihat dari luasan produksi tembakau di Jawa Tengah yang berada di nomor dua se-Pulau Jawa, di bawah Jawa Timur yang hingga kini masih menjadi jawara.

"Kelapa itu banyak juga, kami memberikan fasilitas ke petani komoditas itu. Produk turunan kelapa ini banyak sekali, antara lain bisa untuk santan, kelapa muda yang harganya lebih tinggi, ada juga daerah yang menjadi sentra-sentra perkebunan kelapa sebagai bahan baku pembuatan gula kelapa, baik gula cetak maupun gula semut," jelas Cisilia.

Kawasan pantai selatan Jawa Tengah menjadi sentra produksi kelapa itu. Lokasinya tak cuma mendukung perkembangan kelapa, tapi juga dekat dengan sentra produksi gula cetak dan gula semut sebagai konsumen utama.

Namun demikian, peluang pada komoditas kelapa itu bukannya tanpa tantangan. Petani mesti bertaruh risiko ketika memanen kelapa dengan pohon yang tingginya bisa mencapai puluhan meter. "Kami dari pemerintah memberikan fasilitas untuk meminimalkan risiko itu, caranya dengan bantuan kelapa genjah yang pohonnya pendek dan cepat berbuah," jelas Cisilia.

Dalam dokumen Rencana Kerja Distanbun Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024, capaian panen untuk komoditas tebu dan kelapa pada 2022 ditargetkan bisa menyentuh angka masing-masing 2.877.700 ton tebu dan 166.724 ton kelapa.

Target panen untuk komoditas tebu pada 2022 sesuai hasil Rakor Evaluasi Giling Tebu dengan semua Pabrik gula yang mengolah tebu dari Jawa Tengah pada tanggal 21 November 2022 terdata telah memenuhi target sebesar 123,8 persen, di mana realisasinya sebesar 3.562.572,79 ton tebu.

Sementara itu, untuk komoditas kelapa, target produksi berhasil terlampaui. Pada 2022, Jawa Tengah berhasil memproduksi 170.061 ton kelapa. Peningkatan produktivitas tersebut diklaim sebagai hasil dari inisiasi dan perkenalan varietas kelapa genjah dan kelapa hibrida kepada petani di Jawa Tengah.

Lebih lanjut, selain tebu, tembakau, dan kelapa, Jawa Tengah juga menyimpan peluang emas untuk mengembangkan komoditas vanili. Petani-petani di beberapa lokasi seperti Kabupaten Temanggung, Kabupaten Boyolali dan Kota Salatiga telah lebih dulu berhasil mengembangkan komoditas tersebut. Pesanan bahkan datang tak cuma dari dalam negeri, namun hingga pasar mancanegara.

"Kalau vanili itu [tantangannya] lagi-lagi di penanganan pasca panen, sehingga petani bisa menjual vanili segar, karena proses pengeringan itu membutuhkan kain hitam, harus higienis, dan seterusnya. Kalau di tingkat petani sepertinya kesulitan, meskipun ada yang bisa tetapi hanya beberapa saja," jelas Cisilia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini