Pejabat Gedung Putih Ungkap Alasan Presiden AS Joe Biden Batal ke Papua Nugini dan Australia

Bisnis.com,17 Mei 2023, 20:47 WIB
Penulis: Kathleen Dewitri
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyampaikan sambutan tentang kemitraan Australia - Inggris – Amerika Serikat (AUKUS), setelah pertemuan trilateral dengan Presiden A.S. Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, di Naval Base Point Loma di San Diego, California A.S. 13 Maret 2023. REUTERS/Leah Millis


Bisnis.com, JAKARTA – Persoalan batas utang Amerika Serikat yang tak kunjung disetujui Partai Republik membuat Presiden AS Joe Biden mempersingkat waktu lawatannya ke Asia Pasifik.  Presiden AS dari Partai Demokrat itu memilih balik ke negaranya setelah selesainya KTT G7. 

G7 adalah pertemuan para pimpinan tertinggi di 7 negara yang menjadi kontributor utama perekonomian dunia. 

Sementara itu, saat ini Amerika Serikat tengah berada dalam keadaan sulit seiring telah dilewatinya batas penarikan utang maksimal oleh pemerintah. Joe Biden menggunakan anggaran darurat untuk menjalankan pemerintahannya. Meski demikian, dana ini akan habis per 1 Juni mendatang. Untuk mengatasi kondisi kehabisan uang kas itu, Joe Biden perlu mendapatkan persetujuan kongres untuk menaikkan batas utang. 

Berdasarkan keterangan resmi Sekretaris Pers Gedung Putih, yang dikutip hari ini Rabu, (17/5/2023), keputusan ini membuat Biden menunda rencana kunjungan kenegaraannya ke Australia.

Tidak hanya itu, pihak Presiden Biden juga telah menghubungi tim Perdana Menteri Papua Nugini untuk menyampaikan informasi serupa.

Meskipun perjalanan ke Papua Nugini dan Australia ditunda, Biden akan tetap melakukan perjalanan ke jepang selama tiga hari untuk menghadiri KTT G7.

Biden telah menegaskan bahwa anggota Kongres dari kedua partai dan dewan harus bisa bekerjasama mencegah terjadinya gagal bayar, seperti yang telah terjadi 78 kali sebelumnya.

Adapun presiden bersama jajarannya yang akan terus menjalin kerjasama dengan para pemimpin Kongres demi tercapainya kesepakatan anggaran yang diharapkan dapat sampai ke meja presiden. Disebutkan menghidupkan kembali aliansi dan memajukan kemitraan menjadi prioritas utama Biden.

"Kami berharap dapat menemukan cara lain untuk terlibat dengan Australia, Quad, Papua Nugini, dan para pemimpin Forum Kepulauan Pasifik di tahun mendatang,” menurut keterangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini