Bisnis.com, JAKARTA - Gangguan sistem layanan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI sempat membuat Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas panik. Hal ini lantaran 80 persen jemaah haji melakukan transaksi pelunasan melalui BSI.
Curhatan tersebut dilontarkan Yaqut saat ditanyai oleh salah satu Anggota Komisi VIII DPR RI dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (17/5/2023).
“Terus terang itu sempat membuat panik kami, Pak,” kata Yaqut.
Yaqut menuturkan, gangguan sistem yang menimpa BSI terjadi pada saat penutupan pelunasan biaya haji. “Itu sempat membuat panik kami karena proses pembayaran itu mendekati penutupan pelunasan, jadi sempat membuat kami deg-degan,” ungkapnya.
Adapun, Kementerian Agama kembali memperpanjang kesempatan bagi jemaah haji Indonesia untuk melunasi biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih 2023 hingga 19 Mei 2023.
Yaqut dalam raker hari ini mengungkapkan, 100 persen calon jemaah haji telah melakukan pelunasan, bahkan tercatat ada tambahan 65 orang yang melakukan pelunasan.
“Sampai detik ini sudah terlewati lebih dari 100 persen sudah melakukan pelunasan, bahkan ketika BSI sempat down, di mana 80 persen jemaah kami membayarnya lewat BSI. Down yang mengakibatkan kami perpenjang pembayaran sampai Jumat besok baru kita tutup,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, sejumlah layanan BSI sempat mengalami gangguan selama 4 hari dari Senin (8/5/2023) hingga Kamis (11/5/2023). Diberitakan sebelumnya, BSI diduga menjadi korban serangan siber ransomware dan pencurian data nasabah sehingga layanannya terganggu selama beberapa hari. Data pengguna hingga password diduga telah bocor dan dicuri.
Terkait isu gangguan layanan dan kebocoran data nasabah, BSI menyatakan bahwa sistem teknologi informasi telah pulih dan perbaikan keamanannya berjalan baik, setelah adanya gangguan sistem yang membuat nasabah tidak bisa bertransaksi selama beberapa hari.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa pihaknya dapat segera memulihkan gangguan di sistem perseroan dan menilainya sebagai respons pemulihan yang baik. Dia juga menyebut bahwa seluruh layanan perbankan BSI sudah berangsur normal dan pulih sejak Kamis (11/5/2023).
"Gangguan di IT BSI sebenarnya telah dapat dipulihkan [recover operation] segera dan ini merupakan response recovery yang baik. Prioritas utama kami menjaga data dan dana nasabah," ujar Hery pada Sabtu (13/5/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel