Bisnis.com, SEMARANG - Isu relokasi dan ekspansi industri manufaktur dari wilayah Jawa Barat dan Banten ke Jawa Tengah sudah santer terdengar sejak awal 2023.
Namun demikian, hingga hari ini, belum ada data pasti terkait berapa banyak investor yang datang ke Jawa Tengah untuk merelokasi ataupun mengembangkan usahanya.
"Saya belum punya datanya, karena saya juga harus pastikan dulu juga, apakah yang rencana relokasi itu benar-benar merealisasikan rencananya. Karena sekali lagi, pemahaman apakah relokasi atau ekspansi itu juga harus dipastikan lagi," kata Ratna Kawuri, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah, dikutip Jumat (19/5/2023).
Ratna, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) pada Maret 2023 sempat mengungkapkan bahwa ada beberapa investor anyar yang masuk ke sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), garmen, serta alas kaki. Kabupaten Klaten, Kabupaten Batang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Brebes, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Semarang, serta Kabupaten Purbalingga menjadi daerah tujuan investasi.
Namun demikian, investor yang masuk dari Jawa Barat dan Banten itu belum bisa dipastikan apakah memang memboyong pabriknya dalam artian relokasi ataukah justru tengah melakukan ekspansi ke Jawa Tengah.
"Relokasi atau ekspansi adalah keputusan bisnis yang tentu mendasarkan pada pertimbangan bisnis mereka. Bahwa kalau keputusan itu terkait dengan pilihan lokasi, misal ke Jawa Tengah, tentu kami yang di Jawa Tengah juga akan merespon baik," ucap Ratna saat dihubungi Bisnis.com.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Jawa Tengah, Frans Kongi, juga belum mempunyai data pasti terkait seberapa banyak investor anyar Jawa Tengah yang merelokasi ataupun memperluas usahanya. Namun demikian, sinyal relokasi dan ekspansi itu sudah mulai terlihat dengan terus bertambahnya anggota Apindo di Jawa Tengah.
"Konkritnya memang ada [relokasi dan ekspansi] dari Banten dan Jawa Barat. Memang ada, misalnya [di sektor] alas kaki, kemudian garmen juga begitu. Tetapi berapa banyak persis saya tidak tahu, dari Apindo tidak ada data. Tetapi anggota kita bertambah, di daerah Jepara, Pati, ini sudah berlangsung agak lama," kata Frans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel