Pemilu Turki Putaran Kedua, Lebih dari 700.000 Orang Beri Suara di Luar Negeri

Bisnis.com,22 Mei 2023, 08:47 WIB
Penulis: Rendi Mahendra
Poster kampanye pemilihan Presiden Turki Tayyip Erdogan, setelah putaran pertama pemilihan presiden dan parlementer, di Istanbul, Turki 15 Mei 2023. REUTERS/Murad Sezer

Bisnis.com,JAKARTA - Lebih dari 700.000 orang Turki di luar negeri memberikan suara sejauh ini dalam pemilihan umum (pemilu) putaran kedua Turki.

Hingga Minggu, 717.612 orang telah memberikan suara mereka di luar negeri pada putaran kedua pemilihan presiden Turki.

Menurut Dewan Pemilihan Tertinggi (YSK), 683.580 suara diberikan di kantor perwakilan asing dan 34.032 di gerbang pabean.

Pada hari Sabtu, warga negara Turki yang tinggal di luar negeri mulai memberikan suara di kantor perwakilan luar negeri dan gerbang bea cukai.

Pencoblosan di luar negeri masih berlangsung hingga 24 Mei. Setelah itu, warga yang ingin mencoblos di gerbang pabean bisa mencoblos hingga 28 Mei pukul 17.00. Menurut Kementerian Luar Negeri, 3.461 kotak suara disiapkan untuk putaran kedua.

Lebih dari 1,8 juta pemilih Turki memberikan suara di luar negeri dalam pemilu 14 Mei. Pada putaran pertama pemungutan suara, sekitar 65% pemilih di Jerman, rumah bagi diaspora terbesar Türkiye, mendukung petahana.

Surat suara di luar negeri dibawa ke Turki melalui kurir diplomatik dan metode yang ditentukan oleh YSK di bawah langkah-langkah keamanan maksimum agar tetap aman di ibu kota Ankara.

Baik Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan saingannya Kemal Kılıçdaroğlu meminta diaspora Turki untuk pergi ke TPS dan memilih putaran kedua.

"Saya meminta Anda untuk menggunakan hak demokrasi Anda dengan mengikuti tanggal pemilihan di negara Anda," tulis Erdogan di Twitter pada hari Jumat.

Demikian pula, Kılıçdaroğlu mengatakan itu adalah “tugas nasional” bagi warga negara Turki yang tinggal di luar negeri untuk memberikan suara pada putaran kedua negara itu pada 28 Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rendi Mahendra
Terkini