Bisnis.com, JAKARTA – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) menghadapi tantangan tak mudah lantaran konsumsi semen nasional yang jauh di bawah total kapasitas produksi industri tahunan. Sahamnya pun mengalami koreksi dalam jangka panjang.
Memang, saham-saham emiten semen dalam 5 tahun terakhir cenderung mengalami koreksi yang dalam sejalan dengan relatif rendahnya utilisasi pabrik. Saat ini pasar semen Tanah Air mengalami kelebihan pasokan yang tinggi.
Turunnya utilisasi cukup tajam terjadi sejak 2016 lalu di tengah naiknya kapasitas karena pembangunan pabrik semen baru. Data Kementerian Industri menunjukkan kapasitas industri semen tahun itu naik dari 75,5 juta ton menjadi 95,2 juta ton. Sementara, permintaan selama 2016 stagnan di 62 juta ton. Alhasil, utilisasi saat itu anjlok drastis dari 82,1 persen di 2015 menjadi 65,1 persen.