BPJS Ketenagakerjaan Beberkan Alasan Pilih Instrumen Medium Low Risk Tahun Ini

Bisnis.com,22 Mei 2023, 10:40 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Pegawai melintasi logo BPJS Ketenagakerjaan di Kantor Cabang BP Jamsostek di Menara Jamsostek, Jakarta, Jumat (10/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS) Ketenagakerjaan atau lebih dikenal dengan BPJamsostek akan menempatkan dana investasi pada instrumen medium to low risk pada 2023.

Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan Edwin Ridwan menjelaskan bahwa penempatan investasi pada instrumen medium to low risk dilakukan karena hal itu sesuai dengan batasan regulasi dan strategi utama yang dijalankan, yaitu liability driven investing dan dynamic asset allocation.

Selain itu, Edwin menuturkan bahwa kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian dengan kondisi tingkat inflasi dan suku bunga global yang stay elevated juga menjadi pertimbangan BPJamsostek memilih instrumen medium to low risk.

“Kami tetap menyasar aset dengan risiko yang medium to low dan sangat selektif untuk aset dengan risiko yang lebih tinggi, apalagi ada kemungkinan terjadi resesi global dalam 1-2 tahun ke depan,” kata Edwin kepada Bisnis, Senin (22/5/2023).

Edwin menambahkan bahwa pilihan medium to low risk juga dipandang merupakan hal yang tepat sebagai strategi paling tidak hingga akhir tahun ini.

Adapun pada tahun ini, target alokasi penempatan dana investasi BPJS Ketenagakerjaan mayoritas akan dialokasikan pada obligasi sebesar 72 persen. Diikuti dengan deposito sebanyak 13 persen, saham 9 persen, reksa dana 5 persen, dan 1 persen ditempatkan di investasi langsung.

Sebelumnya, Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menuturkan bahwa strategi yang dilakukan merupakan hal yang sama dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

“Strategi [dana kelolaan] lebih kurang masih sama seperti tahun lalu, tetap yang medium low risk, kita nggak main medium high risk,” kata Oni saat ditemui di Plaza BPJamsostek, Jumat (12/5/2023).

Kendati demikian, Oni menyatakan bahwa BPJS Ketenagakerjaan akan terus mengkaji instrumen investasi dan portofolio yang memberikan kontribusi terbaik untuk peserta.

“Karena kita harus hati-hati dan kredibilitasnya dilihat dan kita bertanggung jawab terhadap peserta,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini