Bisnis.com, BALIKPAPAN – PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bankaltimtara) berambisi untuk menjadi bagian dari Bank KBMI 2.
KBMI adalah singkatan dari Kelompok Bank dengan Modal Inti. Terdapat empat kategori KBMI yakni 1 dengan ekuitas minimal Rp6 triliun. KBMI 2 dengan ekuitas Rp6 triliun-Rp14 triliun, KBMI 3 memiliki modal minimal Rp14 triliun-Rp70 triliun, dan KBMI 4 untuk ekuitas lebih dari Rp70 triliun.
Direktur Utama Bankaltimtara Muhammad Yamin, mengungkapkan saat ini perusahaan memiliki modal inti sebesar Rp4,4 triliun. Jumlah ini dirasa masih belum cukup besar, khususnya untuk mendukung pendanaan dalam lingkup proyek ibu kota negara (IKN) Nusantara yang tengah dikebut.
“Kami merencanakan revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) yang akan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam waktu dekat,” ujarnya belum lama ini.
Meski menargetkan naik kelas, Yamin tidak merinci model penambahan modal yang dilakukan. Termasuk besaran yang akan ditempatkan.
Dia hanya menekankan, dengan keberadaan 290 cabang di seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, serta penetrasi ke 158 kecamatan, Yamin berharap adanya dukungan peningkatan ekuitas dapat memperkuat bisnis di jaringan tersebut.
Sementara itu, dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2022 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), Bankaltimtara tengah menjajaki sektor pendanaan investasi di sekitar IKN.
"Esensi dari skema ini adalah tentang dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi di tengah keterbatasan anggaran negara, seperti halnya pembangunan infrastruktur," papar Yamin.
Untuk mendukung skema KPBU, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) yang berada di bawah Kementerian Keuangan berperan sebagai mediator antara investor dan bank. Bank Kaltimtara bersama BSI menjadi dua institusi keuangan yang dipilih oleh PII untuk bekerja sama dalam proyek ini.
Namun, tantangan berat masih menanti. Yamin mengungkapkan bahwa dukungan pemegang saham, dalam hal ini pemerintah provinsi, sangat penting untuk mewujudkan ambisi ini.
"Kunci bisnis perbankan adalah permodalan," ungkapnya.
Adapun, Yamin menambahkan Bank Kaltimtara terus membangun sinergi melalui capacity building denga pemerintah daerah di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
“Skema KPBU tidak hanya berfokus pada IKN, tetapi juga mencakup sektor-sektor lain seperti pengelolaan air, sampah, dan rumah sakit,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel