Mengapa Porsi Unit-Linked Terus Susut? Begini Jawaban Bos Sinarmas MSIG Life (LIFE)

Bisnis.com,23 Mei 2023, 09:15 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Logo PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life)/Google

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (LIFE) atau Sinarmas MSIG Life mencatat porsi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked di industri terus mengalami penurunan dalam kurun tiga tahun terakhir.

Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life Wianto Chen mengatakan bahwa porsi produk tradisional di industri terus mendominasi penjualan pada kuartal I/2023. Di mana, porsi untuk produk tradisional mencapai 75 persen sedangkan unit-linked hanya 25 persen pada kuartal I/2023.

“Menurut saya penurunan produk unit-linked ada pengaruh dari SEOJK [PAYDI 05/2022] yang baru, tapi itu bukan satu-satunya,” kata Wianto usai acara Editor’s Gathering dengan manajemen Sinarmas MSIG Life di Sinarmas MSIG Tower, Jakarta, Senin (22/5/2023).

Jika dibandingkan dengan kuartal I/2022, porsi produk unit-linked di industri hanya mencapai 35 persen, sedangkan pada kuartal I/2021, produk unit-linked mampu mendominasi dengan persentase mencapai 75 persen.

Sinarmas MSIG Life sendiri mencatat porsi produk unit-linked terus tergerus. Pada kuartal I/2022, porsi produk unit-linked mencapai 40 persen dan pada kuartal I/2023 menjadi 18 persen.

“Menurut saya, untuk sementara produk unit-linked, 1 hingga 2 tahun ke depan akan seperti itu [turun], karena secara proses penjualannya lebih panjang, secara premi ada penyesuaian karena terkait dengan nilai tunai harus mencukupi, sehingga premi harus dinaikkan,” jelasnya.

Oleh karena itu, Wianto menilai bahwa produk unit-linked akan mengalami shifting agar menyesuaikan dengan SEOJK PAYDI.

“Saya melihat 2 tahun ini akan ada kecenderungan unit-linked tidak akan seperti dulu lagi. Secara persentase shifting produk akan terjadi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini