Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) untuk Laporan Keuangan 2022. OJK mempertahankan predikat tersebut sejak Laporan Keuangan OJK pertama kali terbit pada 2013.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, OJK berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan proses bisnis dan meningkatkan tata kelola keuangan internal yang lebih baik. Selain itu, dia menyebut bahwa program penguatan tata kelola akan terus dilakukan sebagai bentuk komitmen kepada masyarakat.
“OJK akan terus meningkatkan integritas dan akuntabilitas pengelolaan keuangan,” kata Mahendra dikutip dari laman resmi OJK, Rabu (24/5/2023).
Mahendra juga menyampaikan apresiasi kepada BPK atas dukungan dan bimbingan dalam membangun sistem pengendalian internal dan governance di OJK sejak awal pendirian OJK hingga saat ini.
Dia menyebut bahwa berbagai hal telah dilakukan OJK dalam mewujudkan visinya menjadi lembaga yang kredibel melalui perbaikan kebijakan di berbagai bidang antara lain dengan meningkatkan efektivitas organisasi, memperbaiki sistem manajemen keuangan yang terintegrasi, membangun sistem manajemen sumber daya manusia, sistem manajemen aset, sistem procurement yang akuntabel dan berkualitas, serta beberapa sistem lainnya yang akan terus disempurnakan.
“OJK juga berkomitmen terus meningkatkan integritas dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dalam melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi sektor jasa keuangan serta melindungi masyarakat,” katanya.
Di sisi lain, Ketua BPK RI Isma Yatun menyampaikan apresiasi kepada OJK atas pencapaian opini WTP tersebut, serta komitmen untuk terus menjalankan peran dan tanggung jawab secara profesional dan independen termasuk mendukung aparat pemerintah dan lembaga keuangan dalam mewujudkan good governance pada pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel.
“Saya berharap agar sinergi dan kerja sama antara BPK dan OJK dapat terus ditingkatkan guna menjaga stabilitas sektor keuangan serta meningkatkan kepercayaan publik sehingga terwujud kehidupan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Isma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel