Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 45,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp566 miliar pada kuartal I/2023. Ada sejumlah faktor yang menjadi pendorong moncernya kinerja bank dengan pemegang saham terbesar Sorak Financial dan Maybank Offshore itu.
Direktur Keuangan Maybank Indonesia Thilagavathy Nadason mengatakan capaian laba Maybank Indonesia didorong peningkatan komposisi aset produktif pada segmen korporasi dan ritel. Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) bank pun tumbuh pesat sejalan dengan pendapatan pada aset produktif perbankan.
"Selain itu bank membukukan kenaikan fee dari global market, sehubungan dengan kembalinya kegiatan positif di pasar," katanya dalam paparan publik awal pekan ini (23/5/2023) di Jakarta.
Ia juga mengatakan, kinerja positif anak usaha dan kualitas aset yang membaik mendorong laba perseroan.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan laba Maybank Indonesia juga terdorong oleh kinerja unit usaha syariah (UUS) mereka pada kuartal I/2023. "Sebanyak 31 persen dari laba bersih Maybank juga merupakan kontribusi UUS," kata Taswin.
Ia memproyeksikan kinerja keuangan perseroan akan tetap terjaga hingga akhir tahun ini sejalan dengan perekonomian Indonesia yang tangguh. "BI [Bank Indonesia] memperkirakan perekonomian nasional membaik, ekspor kuat, daya beli masyarakat terjaga," ujar Taswin.
Taswin mengatakan tahun ini perseroan pun menetapkan sejumlah strategi guna menjaga kinerja keuangan yang moncer. Maybank Indonesia misalnya akan berekspansi pada portofolio kredit untuk peningkatan pasar.
Selain itu, dalam pengelolaan likuiditas, Maybank fokus pada pendanaan murah atau current account savings account (CASA). Salah satu dalam mendorong CASA adalah dengan akuisisi nasabah dan peningkatan kapabilitas digital.
Sejalan dengan pertumbuhan laba, emiten bank berkode BNII juga telah mencatatkan pertumbuhan aset 1,2 persen yoy menjadi Rp161,5 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.
Pertumbuhan aset ini didorong oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp107,2 triliun pada kuartal I/2023, naik 7,7 persen yoy. Kredit pemilikan mobil (KPM) tumbuh pesat 26,1 persen yoy, serta kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA) naik 20,6 persen yoy.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) Maybank memang turun 2,2 persen yoy menjadi Rp103,61 triliun. Namun, CASA perseroan naik 7,6 persen yoy menjadi Rp53,8 triliun dengan rasio CASA terhadap DPK 51,88 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel