Bisnis.com, JAKARTA— PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk menyoroti kenaikan klaim kesehatan pada industri asuransi jiwa. Pihaknya mengakui bahwa inflasi kesehatan mempengaruhi kenaikan klaim secara global.
Presiden Direktur PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk Edhi Tjahja Negara mengatakan bahwa kenaikan klaim kesehatan di perusahaan masih bisa dikendalikan.
“Secara keseluruhan memang ada [kenaikan klaim kesehatan], tapi secara overall [keseluruhan] di Indonesia semuanya masih manageable [dalam kendali],” kata Edhi saat Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Untuk menghadapi kenaikan klaim, Edhi mengatakan pihaknya melakukan beberapa inisiatif demi mencegah lonjakan. Beberapa di antaranya meningkatkan kerjasama untuk memaksimalkan telemedicine yang merupakan pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak jauh.
Tidak hanya sampai disitu, Edhi menambahkan pihaknya juga terus menelurkan berbagai program supaya kesehatan nasabah jauh lebih baik. Dengan demikian, kenaikan klaim kesehatan masih bisa dikendalikan.
“Tentunya ada [terkait penyesuain] pricing,” imbuhnya.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada 2022, klaim kesehatan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Peningkatan total klaim kesehatan tahun 2022 mencapai 25,9 persen year-on-year (yoy) dari total klaim yang dibayarkan sebesar Rp16,41 triliun dari Rp13,04 triliun.
Sedangkan untuk pembayaran klaim meninggal dunia mengalami penurunan 43,8 persen dengan kontribusi terhadap total pembayaran klaim dan manfaat sebesar 6,8 persen atau setara dengan Rp11,88 triliun pada 2022.
Klaim kesehatan industri asuransi jiwa masih menunjukkan tren peningkatan pada kuartal I/2023. Klaim kesehatan meningkat 38,6 persen yoy menjadi Rp4,6 triliun pada kuartal I/2023.
Pada kuartal I/2023, klaim kesehatan mencapai Rp3,32 triliun. Perinciannya klaim kesehatan perorangan naik 42,7 persen menjadi Rp2,9 triliun dari Rp2,03 triliun pada kuartal I/2022. Sementara klaim kesehatan kumpulan menjadi Rp1,7 triliun atau naik 32 persen yoy dari Rp1,28 triliun pada kuartal I/2023.
Klaim kesehatan lebih tinggi dibandingkan dengan klaim meninggal dunia pada kuartal I/2023 yakni Rp2,89 triliun. Angka ini turun 5,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp3,07 triliun.
Adapun total klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa mencapai Rp45,56 triliun atau naik 5,1 persen dari Rp43,35 triliun pada kuartal I/2023. Total tertanggung industri asuransi jiwa mencapai 87,54 juta orang atau naik 16,6 persen pada kuartal I/2023. Sebelumnya pada kuartal pertama tahun lalu jumlah tertanggung mencapai 75,08 juta orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel