Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Astra Buana atau Asuransi Astra memperoleh pendapatan underwriting Rp3,7 triliun pada 2022. Angka tersebut meningkat 17,8 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp3,1 triliun.
Dikutip dari laporan keuangan yang dipublikasikan di Koran Bisnis Indonesia pada Kamis, 25 Mei 2022, dari sisi beban underwriting meningkat 18,3 persen menjadi Rp2,4 triliun dari sebelumnya Rp2 triliun.
Sementara itu laba komprehensif yang dimiliki Asuransi Astra menurun 16,9 persen menjadi Rp887 miliar. Pada 2021, laba komprehensif perusahaan mencapai Rp1,04 triliun.
Jumlah aset yang dimiliki perusahaan sedikit meningkat pada 2022 menjadi Rp16,6 triliun. Angka tersebut lebih tinggi 5,9 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp15,7 triliun.
Jumlah utang yang dimiliki perusahaan mencapai Rp3,9 triliun atau sedikit meningkat 7,4 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp3,69 triliun. Total liabilitas yang ditanggung mencapai Rp9,4 triliun atau meningkat dari Rp8,8 triliun pada 2021.
Sementara itu jumlah ekuitas yang dimiliki perusahaan mencapai Rp7,1 triliun atau meningkat dari sebelumnya yakni Rp6,8 triliun.
Kesehatan finansial perusahaan dilihat dari risk based capital (RBC) mencapai 288,78 persen atau meningkat sedikit dari sebelumnya yakni Rp275,47 persen. Angka ini masih berada di atas ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 120 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel