Rupiah Ditutup Lesu Rp14.972 per Dolar AS, Dekati Level Rp15.000

Bisnis.com,29 Mei 2023, 15:34 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah ke level Rp14.972 pada perdagangan hari ini, Senin (29/5/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp14.972 pada perdagangan hari ini, Senin (29/5/2023). Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,11 persen ke Rp14.972 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,04 persen ke 104,24.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang naik 0,06 persen, dolar Singapura turun 0,05 persen, dolar Taiwan naik 0,27 persen, won Korea Selatan naik 0,20 persen, dan peso Filipina turun 0,61 persen.

Kemudian rupee India turun 0,09 persen, yuan China melemah  0,20 persen, ringgit Malaysia turun 0,17 persen, dan baht Thailand naik 0,06 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar bertahan kuat pada hari ini, Senin (29/5/2023) didukung oleh meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve. 

Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan belanja konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan April dan inflasi yang meningkat, menambah tanda-tanda ekonomi yang masih tangguh. 

Pasar juga optimistis oleh berita Presiden Joe Biden telah menyelesaikan kesepakatan anggaran dengan Ketua DPR Kevin McCarthy untuk menangguhkan pagu utang US$31,4 triliun hingga 1 Januari 2025. Biden mengatakan jika kesepakatan itu siap untuk dibawa ke Kongres untuk pemungutan suara.

Dari dalam negeri, sentimen datang dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II/2023 yang diprediksi lebih baik dan bisa bertahan di atas 5,03 persen. Tren membaiknya perekonomian Indonesia pada awal kuartal II/2023, membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi periode tersebut.

Hal yang mendukung perbaikan ekonomi ditunjukkan dari sejumlah indikator yang positif, seperti penjualan eceran, ekspansi kinerja manufaktur, dan kenaikan keyakinan konsumen. 

Selain itu, cadangan devisa Indonesia juga terus membaik dari bulan-bulan sebelumnya dan hal ini bisa terlihat dari cadangan devisa per akhir Maret 2023 yang sebesar US$145,2 miliar.  Peningkatan posisi cadangan devisa dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Adapun untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.940-Rp15.040.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini