Saham Bank Neo (BBYB) Masih Merah meski Akulaku Rajin Borong

Bisnis.com,30 Mei 2023, 16:30 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Karyawan melayani nasabah di Digital Lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (27/9/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) terus dibeli oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia. Tercatat, dalam sebulan sekitar 73 juta lembar saham BBYB telah diborong Akulaku.

Terbaru, entitas yang terafiliasi dengan Grup Alibaba ini telah membeli 5,83 juta lembar saham BBYB pada 29 Mei 2023 berdasarkan keterbukaan informasi. Sebelumnya, pada 26 Mei 2023 Akulaku juga telah memborong saham BBYB sebesar 5,91 juta lembar. 

Apabila dikalkulasikan sejak 2 Mei 2023, maka jumlah saham BBYB yang diborong oleh Akulaku mencapai sekitar 73 juta lembar saham.

Kepemilikan Akulaku di bank digital itu pun kian menebal. Setelah transaksi terakhir pada 29 Mei 2023, tercatat Akulaku menggenggam 3,27 miliar lembar saham Bank Neo Commerce dengan porsi mencapai 27,24 persen.

Selain Akulaku, pemegang saham lainnya di BBYB adalah PT Gozco Capital yang mempunyai porsi kepemilikan 10,53 persen per 30 April 2023. Selain itu ada Rockcore Financial Technology Co. Ltd. dengan porsi kepemilikan 6,12 persen.

Di tengah gencarnya Akulaku memborong saham BBYB, harga saham emiten bank digital itu tetap jeblok. Berdasarkan data RTI Business, harga saham BBYB turun 1,65 persen pada penutupan perdagangan hari ini (30/5/2023) dan terparkir di level Rp476.

Dalam sepekan, harga saham BBYB juga turun 13,45 persen. Sementara, dalam sebulan harga saham BBYB anjlok 21,32 persen. 

Meski begitu, Bank Neo Commerce telah mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada awal tahun ini. Dalam tiga bulan pertama 2023, rugi bersih BBYB menyusut 83,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp68,4 miliar.

Perseroan juga mencatatkan portofolio kredit melesat 127,02 persen yoy mencapai Rp10,91 triliun dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp4,81 triliun. Total aset bank hingga Maret 2023 tercatat meningkat 52,54 persen yoy menjadi Rp19,11 triliun.

Adapun, himpunan dana pihak ketiga (DPK) BBYB mencapai Rp14,75 triliun atau tumbuh 58,27 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya Rp9,32 triliun.

"Kami bersyukur minat masyarakat dalam menempatkan dana dan mendapatkan layanan kredit terus meningkat yang menandakan Bank Neo Commerce semakin mendapatkan kepercayaan sebagai bank digital yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah," ujar Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan dalam keterangan tertulisnya pada beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini